Lhokseumawe – Untuk memaksimalkan berjalannya organisasi tingkat gampong, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melaksanakan pelatihan bagi para pemuda dari beberapa kabupaten/kota tentang manajemen organisasi dan pembinaan pemuda tingkat gampong.
Pelatihan itu diikuti 75 peserta unsur pemuda gampong dari tiga Kabupaten, yaitu Aceh Utara, Lhoksumawe dan Bireuen.
“Pelatihan ini bertujuan Untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam membangun gampong. Jadi temanya membangun kota dari gampong,” Ketua Panitia, Sifullah Arkhan, usai acara pelatihan yang dilaksanakan pada 29 November 2015, di Aula Bappeda Aceh Utara, di Kota Lhokseumawe. Acara ini dibuka oleh Kepala dinas pemuda dan olahraga (Kadispora) Aceh, Iskandar Zulkarnaen.
Saifullah menyebutkan, kemampuan pemuda dalam mengorganisir gampong dinilai mutlak diperlukan, baik dalam hal mengorganisir struktur gampong, maupun dalam upaya memandirikan gampong secara ekonomi. Hal ini merupakan tuntutan dari mulai berlakunya Undang-undang (UU) Desa.
“Pelaksanaan undang-undang ini mau tidak mau harus disambut langsung oleh struktur yang ada di gampong, terutama para pemuda. Jika tidak, gampong akan kehilangan kendali terhadap wilayahnya sendiri,” kata Saifullah mengingatkan.
“Struktur gampong harus dihidupkan kembali. Dan pemuda harus mengambil perannya,” tambah Saifullah.
Sementara itu, Anwar Puteh, salah seorang pengurus DPD KNPI Aceh Utara dalam pemaparan materinya menyampaikan banyak pemuda-pemudi di gampong yang saat ini kesehariannya memiliki banyak waktu luang yang tidak termanfaatkan secara baik. Kondisi tersebut ditakutkan akan terpengaruh oleh hal-hal negatif yang selama ini marak terjadi.
“Pengaruh narkoba misalnya,” kata Anwar. Contoh yang disebutkannya menurut Anwar bukan sekedar isapan jempol belaka. Di antara sekian banyak kasus-kasus kriminal yang terjadi di gampong-gampong selurun Aceh, kasus narkoba berada pada urutan pertama.
Karena itu, kata Anwar penting untuk dilakukan pelatihan-pelatihan yang melibatkan pemuda, agar mereka memiliki kemampuan misalnya secara organisasi dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan manajemen pembangunan di tingkat gampong.
Kadispora Aceh, Iskandar Zulkarnaen dalam pemaparan materinya juga menyebutkan, peran pemuda dalam pembangunan tingkat gampong sangat-sangat diperlukan. Mengingat luasnya wilayah kerja pemerintah yang tidak mungkin dapat menjangkau langsung wilayah gampong.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus dibantu oleh kalangan pemuda,” kata Iskandar.
Iskandar juga mengilustrasikan, orang-orang yang akan menjadi pemimpin pada 10 sampai 15 tahun mendatang adalah mereka-mereka yang saat ini berstatus sebagai pemuda. Maka dari sekarang para pemuda dituntut untuk memiliki kemampuan secara organisasi sebagai bekal menjadi pemimpin di masa mendatang.
“Kita harapkan dari sekarang pemuda dapat memberikan dampak positif mulai dari gampong-gampong tempat asalnya,” kata Iskandar.[]
Discussion about this post