MEDIAACEH.CO, Medan – Tiga wartawan media online di Medan, yakni Nicolas Saragih, Fahrizal Ardillah, dan Arifin Tanjung, ditembak orang tak dikenal di Kampung Kubur, Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Madras, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi, 29 November 2015. Kampung Kubur selama ini terkenal sebagai tempat transaksi narkotik.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Medan Baru Komisaris Ronny Nicolas Sidabutar, peristiwa itu bermula pada laporan seseorang ke Polsek Medan Baru yang mengaku sebagai korban begal di Kampung Kubur. Mendengar informasi itu, tiga wartawan tersebut lantas pergi ke kampung narkoba itu. “Tujuannya mungkin ingin meliput,” ucap Sidabutar kepada Tempo.
Namun, sesampainya di Kampung Kubur sekitar pukul 05.30 WIB tadi, ketiganya diteriaki sebagai maling. “Kemudian ada suara tembakan yang mengenai Nicolas dan dua rekannya,” ujar Sidabutar. Senjata api yang digunakan diduga berjenis airsoft gun.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Helfi Assegaf menuturkan ketiga wartawan ikut ke Kampung Kubur bersama polisi. “Personel Polsek Medan Baru yang sedang bertugas bernama Kenop Tarigan berangkat ke Kampung Kubur,” tutur Helfi.
Setelah dilakukan pengecekan, kata Helfi, laporan tentang korban begal sepeda motor itu ternyata palsu. “Pria yang mengaku sebagai korban begal ternyata sepeda motornya digelapkan kawannya,” ucap Helfi.
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas peristiwa itu. Polisi menemukan bukti di lokasi penembakan berupa satu butir peluru airsoft gun kuning.
Adapun Nicolas Saragih mengaku tertembak di kening dan pipi sebelah kanan. Adapun rekannya, Arifin dan Fahrizal, tertembak di bagian dagu dan leher kiri.
“Kami ditembak dua orang sesaat kami sampai di Kampung Kubur. Kami sempat diteriaki maling sebelum ditembak. Padahal kami sudah bilang wartawan,” kata wartawan Mediamedan.com itu kepada Tempo. Sedangkan Arifin bekerja di www.opini media.com dan Fahrizal di www.medan berita.co.”Kami bertiga memang meliput berita-berita kriminal.”
Sumber: tempo.co
Discussion about this post