MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) pusat Yuliandre Darwis, melantik pengurus baru Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Aceh periode 2015-2019 di Aula Prof Madjid Ibrahim Bappeda Aceh, Kamis 26 November 2015.
ISKI Aceh terbentuk perdana di Aceh sebagai wadah untuk menyambung tali silaturahmi antar sesama alumi ilmu komunikasi. Hal itu didasari oleh keinginan untuk membantu kemajuan dan pembangunan yang ada di Aceh.
Ketua ISKI Aceh, Hamdani mengatakan terbentuknya ISKI Aceh agar dapat berkontribusi dalam membantu pemerintahan untuk kemajuan daerah.
“Semoga ke depan ISKI bisa membantu dan ikut berperan dalam pembangunan Aceh,” kata Hamdani saat memberi sambutannya dalam acara pelantikan pengurus.
Ia juga menyebutkan, bahwa peran seorang sarjana ilmu komunikasi sangat diperlukan saat ini. “Cita-cita kami dalam empat tahun ke depan adalah bagaimana untuk membangun Aceh kedepan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Menurunya, ilmu komunikasi bukan hanya sebagai alat hiburan, tetapi bagaimana bisa berperan dalam membantu pemerintahan Aceh. Karena komunikasi adalah sebagai alat untuk menunjang pembangunan.
Dikatakan Hamdani, langkah pertama yang akan dilaksanakan oleh ISKI Aceh ke depan adalah, menerima tawaran program kerja sama dengan pihak Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Aceh dengan mensosialisasikan kepada setiap sekolah akan bahayanya penyalahgunaan narkoba serta juga Majelis Permusyawaratan Rakya Republik Indonesia (MPR-RI) terkait pemberitaan pada sebuah media.
“Kita akan bekerja sama dengan MPR RI untuk membicarakan terkait jurnalisme damai. Melihat bagaimana peran yang seharusnya dilakukan oleh sebuah media dalam menjaga perdamaian,” ujarnya lagi.
Selain pelantikan pengurus ISKI Aceh, pihaknya juga menyelenggarakan Seminar Nasional membahas Peran Media Terhadap Pembangunan Aceh. Acara yang mengusung tema Film dan Musik Lokal Aceh Mau Dibawa ke Mana.
Adapun yang menjadi pemateri dalam Seminar Nasional itu antara lain, Anggota DPD RI Rafly Kande, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi A Rani Usman dan Ketua ISKI Pusat, Yuliandre Darwis.
Discussion about this post