MEDIAACEH.CO, Istanbul – Dua jurnalis terkenal yang bekerja untuk media oposisi Turki, Cumhuriyet, ditangkap dan diadili pada Kamis, 26 November 2015. Pengadilan Istanbul mendakwa Can Dündar dan Erdem Gül membocorkan rahasia negara serta menjadi mata-mata untuk membantu organisasi teroris di Suriah.
Dündar, 54 tahun, adalah Pemimpin Redaksi Cumhuriyet dan jurnalis veteran di Turki. Sedangkan Gül merupakan Kepala Biro Cumhuriyet di Ankara.
Kasus ini berawal pada Mei 2015. Kedua jurnalis itu mempublikasikan video dalam situs surat kabar mengenai dugaan keterlibatan badan intelijen Turki (MIT) dalam konflik Suriah pada Januari 2014.
Pada video itu tampak polisi Turki membuka peti senjata dan amunisi dari beberapa truk milik MIT. Halaman depan surat kabar Cumhuriyet pada Mei lalu memberitakan MIT yang diduga menyelundupkan senjata di dalam sejumlah truk ke Suriah.
Aktivitas penyelundupan senjata oleh MIT dicurigai untuk membantu kelompok-kelompok ekstremis menjatuhkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun pemerintah Turki menyatakan truk-truk itu membawa bantuan kemanusiaan kepada etnis Turkmen di Suriah.
Dündar, yang hadir dalam persidangan, mengatakan dia dan rekan kerjanya hadir dalam persidangan untuk membela jurnalisme. “Kami di sini untuk membela hak-hak publik untuk mendapat berita dan hak mereka untuk mengetahui apakah pemerintah menyampaikan kebohongan. Kami di sini untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa pemerintah tidak boleh melakukan kegiatan ilegal,” kata Dündar.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan dia tak akan membiarkan kasus ini begitu saja. “Individu yang melaporkan berita eksklusif tersebut akan membayar mahal untuk ini,” ujar Erdogan.
Erdogan menambahkan, ia secara pribadi juga telah melaporkan Dündar atas tindakan kriminal. Menurut dia, Dündar layak dijatuhi hukuman mati berlapis karena kegiatan spionasenya. “Surat kabar ini sedang terlibat spionase,” tutur Erdogan.
Discussion about this post