TIBA-TIBA senyumnya merekah dengan kedua telapak tangannya mengadah ke atas. Ia menyapu wajahnya tatkala panitia peringatan Hari Guru kota Subulussalam tiba-tiba memanggil namanya.
“Misbar, S.Pd SD,” begitulah panitia memanggil namanya. Ia dinyatakan sebagai peraih predikat “Juara I Guru Berprestasi Tingkat SD se-Kotamadya Subulussalam.”
Atas prestasi yang diraih itu, Misbar diberikan paket umrah ke tanah suci secara gratis.
Acara itu digelar 25 November 2015 di lapangan Sada Kata Komplek perkantoran kota Subulussalam dan dihadiri Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti dan Kadis Pendidikan Darusmi beserta SKPD lainnya.
Selesai upacara, wartawan Media Aceh mewawancarai langsung guru dari dua orang anak ini. Berikut petikan wawancaranya;
Bagaimana perasaan anda ketika mendapat hadiah paket Umrah?
Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang tidak menyangka saya meraih juara pertama sebagai guru berprestasi tingkat kotamadya Subulussalam dan mendapatkan paket Umrah dari pak Wali kota.
Bisa ceritakan pengalaman anda?
Pertama saya adalah salah seorang guru honorer yang mengabdikan diri di sekolah bekas transmigrasi dengan hanya mengantongi ijazah SMA karena di daerah tersebut kekurangan guru.
Apa pekerjaan anda selain mengajar?
Saya dipercayakan oleh masyarakat desa Penuntungan menjadi Sekretaris Desa untuk membantu menjalankan roda pemerintahan desa pada masa konflik selama tujuh tahun.
Faktor apa yang membuat anda termotivasi untuk mengajar?
Karena panggilan hati nurani untuk membantu sekolah yang ada di desa saya yang kekurangan guru sedangkan anak-anak sangat membutuhkan pendidikan.
Adakah kendala yang anda hadapi saat menjadi Sekdes dan menjadi guru honor?
Kendala yang saya hadapi pada saat konflik di samping saya seorang sekdes yang tentunya harus menjadi panutan masyarakat, kemudian harus mampu menghadapi permasalahan di desa dengan situasi masa konflik. Selanjutnya pada malam hari harus tidur di sekolah dengan masyarakat untuk menjaga keamanan sekolah.
Bagaimana proses anda menjadi guru seperti sekarang?
Selama dua tahun saya menjadi guru honor pada saat itu Subulussalam bagian dari kabupaten Aceh Singkil, ada program pemerintah kabupaten untuk menguliahkan guru-guru honor yang syaratnya sudah berbakti selama satu tahun untuk kuliah di D-II PGSD.
Setelah dua tahun saya kuliah dengan menyelesaikan pendidikan di D-II PGSD Pemda Aceh Singkil mengangkat saya dan teman-teman yang lain untuk menjadi CPNS dan saya ditempatkan pada SD Negeri Penuntungan bekas transmigrasi tempat saya pertama honor. Kemudian setelah keluar SK PNS 100% saya dipindahkan pada SD Negeri 06 salah satu sekolah favorit di Sebulussalam.
Apa kesan anda selama menjalani profesi guru?
Saya punya pengalaman duka yang tak pernah terlupakan saat dikejar oleh seorang wali murid dengan menggunakan parang hanya gara-gara saya menyuruh anaknya mengambil PR yang saya berikan yang katanya tertinggal di rumah, padahal jarak sekolah dengan rumahnya hanya seratusan meter dan untunglah saya bisa selamat.
Apa harapan pribadi anda?
Saya berkeinginan melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang S2 yang tentunya kalau ada beasiswa dari pemerintah.
Adakah pesan anda kepada teman-teman guru?
Pesan saya kepada rekan-rekan guru di manapun kita bertugas agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan dedikasi yang tinggi dan panggilan hati nurani dan Insya Allah Yang maha Kuasa akan memberikan kemudahan dan rezekinya secara tak terduga. Kata suami dari Siti Nurhayati mengakhiri wawancara.
***
Biodata
Nama : Misbar, S.Pd SD
Tempat/Tanggal Lahir : Gosong Telaga/24 Desember 1972
NIP : 19721224 2006041 001
Jabatan : Guru SD Negeri 06 Kota Subulussalam
Pendidikan Terakhir : S1 PGSD-Universitas Terbuka
Prestasi : Juara I Guru Berprestasi Tingkat SD se-Kota Madya Subulussalam
Alamat : Desa Penuntungan SKPC Kec.Pananggalan-Subulussalam
Motto Hidup : Berbagi Ilmu Indah Akan Membuat Hidup Lebih Bermakna
Discussion about this post