MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Mukhlis Abee, mengaku tak tersinggung disebut oleh Gubernur Zaini sebagai anggota GAM 2006. Pasalnya, hal ini memang salah dan bertentangan dengan kenyataan yang ada.
“Pakon han 2012 mantong? Kon hana masalah. Saya juga tak pernah meminta pekerjaan sama dia,” kata Mukhlis Abee kepada wartawan mediaaceh.co, Selasa 24 November 2015.
Abee menyesalkan statemen pengelompokan perjuang Aceh oleh Gubernur Zaini yang juga anggota tuha peut Partai Aceh. Padahal, katanya, hal ini tidak pernah diajarkan oleh almarhum Wali Nanggroe Hasan Tiro.
“Wali mengajarkan kalau semua pejuang itu sama. Masyarakat juga pejuang karena banyak membantu saat konflik. Yang kita sesalkan saat ini, justru ada orang yang mengelompokan mantan mantan pejuang GAM, seperti eks ini itu,” katanya.
Sebelumnya dikutip dari berandaaceh.com, Gubernur Zaini Abdullah saat bertemu dengan puluhan eks Tripoli, menyatakan tidak akan pernah mengalokasikan kembali bantuan untuk peningkatan ekonomi anggota KPA dan PA.
Ini karena pada APBA 2013, ia telah mengalokasikan anggaran tersebut sebesar Rp650 miliar. Tapi dana ini diselewengkan oleh para oknum, yang menurut Gubernur Zaini dipimpin Abu Razak, Ilyas Abed, Muklis Abee, Hendra Fadli, dan Kautsar.
Mereka, kata Zaini seperti dikutip berandaaceh.com, adalah GAM 2006. Sedangkan yang paling berhak, adalah GAM eks Libya sebagai GAM didikan Hasan Tiro langsung. (zik)
Discussion about this post