SEBAHAGIAN dinding rumah itu terbuat dari anyaman bambu. Sementara sebahagian lagi hanya susunan kayu ukuran kecil. Dari luar, akan dengan mudah melihat isi rumah ini. Bila musim hujan tiba, air akan dengan mudah masuk ke dalam ruangan.
Lantainya beralas papan yang sudah patah karena lapuk di makan usia. Bila tak berhati-hati, maka akan mudah terpelosok dan terluka. Namun di sanalah, M. Yakob Yahya, 80 tahun, tinggal bersama dengan istrinya, Cut Ubit, mengisi hari-hari tuanya.
Ya, M. Yakob Yahya adalah warga Desa Paloh Dayah, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Dari depan rumah Nek Yakob, akan dengan mudah bisa melihat keberadaan PT. Arun, yang menguras minyak bumi Aceh selama puluhan tahun hingga akhirnya resmi berhenti aktivitas beberapa waktu lalu.
“Dari dulu, saya tidak mengharapkan apa-apa dari mereka (PT Arun-red). Ini karena, memang keberadaan mereka (PT Arun-red) tak berdampak apa-apa bagi kami,” kata Nek Yakob dalam bahasa Aceh.
Nek Yakob berprofesi sebagai tukang bangunan. Profesi ini dilakoninya sejak masih muda. Namun factor usia membuatnya harus meninggalkan profesi tersebut. Sayangnya hingga usia senja, ia tidak mampu membangun rumahnya sendiri.
Saat konflik berkecamuk di Aceh, rumah Nek Yakob sering didatangi aparat keamanan. Kondisi ini karena, cucunya memilih bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ia merasakan benar bagaimana pahitnya masa konflik Aceh.
Usai GAM berdamai dengan RI, kehidupan Nek Yakob juga tak banyak mengalami perubahan. Puluhan triliun uang yang dialokasikan oleh Pemerintahan Pusat untuk Aceh, ternyata tak juga dapat dirasakan oleh Nek Yakob sepeser pun. Buktinya, rumahnya tak kunjung dibangun. Padahal bantuan perumahan datang dari berbagai pihak.
“Pernah saya usulkan bantuan rumah dari Pemerintah Aceh semasa Irwandi, namun tak pernah ditanggapi dan diabaikan. Akhirnya, saya tidak berani mengusulkan lagi,” kata Dek Zoel, cucu Nek Yakob, kepada mediaaceh.co.
Saat ini, kata Dek Zoel, kebutuhan sehari-hari Nek Yakob, murni dari bantuan anak-anak yang telah bekeluarga.
“Kita berharap pemerintah saat ini bisa peduli. Setidaknya membantu rumah layak huni,” ujarnya.
Discussion about this post