MEDIAACEH.CO – Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia diharapkan akan semakin membaik ke depannya. Hal ini tidak terlepas dari prediksi perekonomian nasional yang dinilai juga akan mengalami pertumbuhan.
Meskipun demikian, ketergantungan perbankan syariah terhadap perekonomian nasional diharapkan akan semakin berkurang. Pasalnya, sejak tahun 2008 naik turunnya pertumbuhan perbankan syariah sangat ditentukan oleh pertumbuhan perekonomian nasional.
Menurut Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dhani Gunawan, sudah saatnya perbankan syariah bangkit dan menjadi motor ekonomi, tidak menjadi pengekor ekonomi nasional.
“Dalam roadmap sebelumnya, perbankan syariah diharapkan mampu menjaga kestabilan ekonomi dan penggerak ekonomi. Tapi keadaan yang terjadi justru sebaliknya. Perbankan syariah malah menjadi pengekor ekonomi,” ujar Dhani di Bogor, Sabtu (21/11/2015).
Untuk mencapai target tersebut, OJK pun telah merencanakan beberapa program. Di antaranya menargetkan perbankan syariah mampu menambah produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Kita saat ini punya 17 produk, bandingkan dengan Malaysia yang punya 45 produk. Orang Malaysia nanya apa saja ada di Bank Syariah. Kita juga harus bisa begitu,” tutur Dhani.
Sekadar informasi, dalam 10 tahun terakhir Perbankan Syariah di Indonesia mampu tumbuh sebesar 30 persen. Namun, seiring perlambatan ekonomi nasional, selama tiga tahun terakhir Perbankan Syariah juga mengalami perlambatan mendekati angka 8 persen. Hal inilah yang menyebabkan perbankan syariah dinilai masih mengekor pada kondisi ekonomi nasional.
Sumber: Okezone
Discussion about this post