MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar mengatakan perundingan antara GAM dan Pemerintah Indonesia di Helsinki berjalan cukup dinamis dan penuh ketegangan.
“Perundingan Helsinki, yang berjalan cukup dinamis dan penuh ketegangan, berlangsung selama 5 putaran dalam waktu 7 bulan,” kata Malik Mahmud dalam acara peringatan perdamaian Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh 15 November 2015.
“Dilandasi dengan kesungguhan, keikhlasan, dan tekad bersama para pihak, maka tercapailah kesepahaman bersama MoU Helsinki yang kami tandatangani pada 15 Agustus 2015,” ujar Malik Mahmud dan juga mantan juru runding dari GAM.
Dalam sambutannya, ia juga berterimakasih kepada Presiden Martti Ahtisaari yang menjadi mediator utama perundingan GAM dengan Pemerintah Indonesia tada 2005 lalu serta dukungan negara-negara Uni Eropah dan negara-negara ASEAN.
“Jika kita mengulang kembali awal proses perdamaian pasca penandatanganan MoU Helsinki, saat yang sama Aceh sedang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan tsunami dahyat. Kedua momen tersebut dapat kita jalankan sesuai harapan masyarakat internasional, rencana kita di Aceh dan Indonesia,” ujarnya lagi.
Discussion about this post