MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud AL Haytar mengatakan semua pihak untuk menjaga perdamaian Aceh.
Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan dalam acara peringatan 10 tahun perdamaian Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh 15 November 2015.
Dalam pidatonya, ia mengulang pesan pemimpin GAM, Almarhum Hasan Ditiro tentang pengorbanan dan nilai perdamaian Aceh.
“Di dalam perang, kita telah sangat banyak pengorbanan, akan tetapi dalam kedamaian kita harus bersedia berkorban lebih banyak lagi. Memang biaya perang sangat mahal, akan tetapi biaya memelihara perdamaian jauh lebih mahal. Peliharalah kedamaian ini untuk kesejahteraan kita semua!,” kata Malik Mahmud mengulang pesan pemimpin GAM itu.
Di hadapan para undangan dari dalam dan luar negeri, ia menyampaikan terimakasih kepada Jusuf Kalla yang pada saat proses perdamaian Aceh ditandatangani menjabat sebagai Wakil Presiden.
“Dimata saya, pak JK adalah promotor utama perdamaian Aceh bagi kami di Aceh. Bapak adalah perdamaian untuk dunia,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan terimakasih kepada Soesilo Bambang Yudhoyono yang pada saat itu menjabat sebagai presiden.
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada sahabat saya Presiden Republik Indonesia yang ke 6, Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono yang sejak tahun 200 bersama Bapak JK telah memberikan perhatian dan dukungan penuh untuk perdamaian Aceh,” ujarnya.
Discussion about this post