MEDIAACEH.CO – Benarkah otak manusia hanya terpakai 10 persen? Atau benarkah memperdengarkan musik klasik membuat bayi jadi pintar? Itu semua fakta atau mitos belaka? Berikut ini 10 mitos otak yang belakangan diketahui keliru, seperti dirangkum oleh Popular Science:
Kapasitas Otak yang Terpakai hanya 10 Persen
Dulu ada pandangan bahwa manusia hanya memakai 10 persen saja dari kapasitas mentalnya. Pandangan ini dikutip aktor Morgan Freeman dalam film Lucy, yang mengatakan bahwa “Diperhitungkan bahwa kebanyakan manusia hanya memakai 10 persen dari kapasitas otaknya. Bayangkan kalau kita bisa mengakses 100 persen.”
Pandangan ini keliru. Penelitian menunjukkan bahwa manusia memakai keseluruhan bagian otaknya, meski tak semuanya aktif pada saat yang bersamaan. Itulah mengapa, kalau ada satu bagian kecil saja dalam otak kita yang rusak —mungkin karena serangan stroke—, akan berdampak pada kesehatan mental dan perilaku kita.
Memperdengarkan Musik Klasik Bikin Bayi Lebih Cerdas
Pada 1998 Negara Bagian Georgia di Amerika Serikat mendistribusikan CD musik klasik kepada keluarga yang baru saja mendapatkan bayi. Tiap CD berisi pesan Gubernur: Saya harap Anda dan bayi Anda menikmatinya—dan si kecil akan mengalami awal yang cerdas”. Ini disebut dengan Efek Mozart.
Efek Mozart menyebar sejak 1993, setelah Universitas California di Irvine melakukan penelitian dan mendapati bahwa 36 mahasiswa memiliki IQ yang lebih baik setelah mendengarkan musik klasik gubahan Mozart. Faktanya, pada 1999 Universitas Harvard melakukan review terhadap 16 studi yang serupa dan mendapati bahwa Efek Mozart itu tidak nyata.
Orang Dewasa Tak Dapat Menumbuhkan Sel Otak Baru?
Tikus, kelinci, dan bahkan burung dewasa bisa menumbuhkan syaraf baru. Tapi selama 130 tahun ilmuwan gagal mengidentifikasi pertumbuhan sel otak baru pada manusia dewasa. Itu berubah pada 1998, ketika satu tim ilmuwan dari Swedia menunjukkan bahwa sel otak baru bisa tumbuh di hippocampus, sebuah struktur yang berfungsi menyimpan memori dalam otak manusia.
Kemudian pada 2014, satu tim di Institut Karolinska di Swedia mendapati jejak carbon-14 dalam DNA sebagai cara untuk menghitung usia sel dan mengkonfirmasikan bahwa striatum, sebuah area yang berfungsi mengontrol motorik dan kognisi, juga memproduksi sel otak baru. Jadi, otak manusia secara konstan melakukan regenerasi lho.
Otak Lelaki Lebih Cocok untuk Matematika, Otak Perempuan untuk Empati?
Memang ada perbedaan anatomi antara otak lelaki dan perempuan. Hippocampus, bagian yang mengontrol motorik dan kognisi, pada perempuan lebih besar. Adapun amygdala, yang berfungsi mengatur emosi, pada lelaki lebih besar. Ini tentu bertentangan dengan anggapan bahwa otak lelaki lebih cocok untuk matematika dan perempuan untuk empati. Tapi bukti-bukti menunjukkan bahwa perbedaan lebih berhubungan dengan kebudayaan, bukan biologi.
Koma, Benarkah Tertidur Saja?
Di film-film, tokoh yang mengalami koma terlihat baik-baik saja setelah sadar. Tapi faktanya, mereka yang sadar dari koma seringkali mengalami banyak kesulitan dan membutuhkan rehabilitasi. Ilmuwan di National Center for Scientific Research di Perancis pada 2012 mendapati bahwa kawasan teraktif di otak, yang tetap aktif meski kita sedang tidur, terlihat gelap pada pasien koma. Jadi, koma bukan sekadar tidur ya.
Teka-Teki Silang Meningkatkan Memori
Pada 2011, peneliti dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein College mendapati bahwa menjawab teka-teki silang (TTS) hanya menunda penurunan memori individual pada manusia yang berusia antara 75 dan 85 tahun. Tapi menurun dengan cepat begitu seseorang menderita demensia. Hari-hari ini, kebanyakan ilmuwan setuju bahwa tak ada yang salah dengan mengisi TTS, tapi itu tak berarti bahwa kemampuan mengingat kita akan meningkat.
Minum Alkohol Membunuh Sel Otak
Perasaan aneh setelah meminum minuman beralkohol bukanlah karena sel otak menurun jumlahnya. Ilmuwan dari Bartholin Institute di Denmark mendapati bahwa sel otak mereka yang pecandu alkohol dan bukan pecandu, tak ada beda jumlahnya. Memang, ada alkohol yang bisa merusak sel otak, yaitu alkohol pada kadar yang sangat tinggi. Kalau minuman beralkohol sedang, seperti anggur, tak merusak. Alkohol pada minuman semacam ini hanya mengintervensi komunikasi otak, sehingga mereka yang sedang mabuk sulit berjalan, berbicara, atau mengambil keputusan.
Indera Keenam Itu Nyata
Indera keenam atau disebut pula Extrasensory Perception (ESP) pernah disebut ada pada eksperimen tahun 1930-an. Joseph Banks Rhine, seorang ahli botani dari Universitas Duke mengklaim telah menemukan ESP. Mitos ESP ini kemudian dipelihara oleh badan intelijen, seperti CIA, yang melakukan aksi mata-mata pada Perang Dingin. Tapi CIA sendiri yang kemudian mengakui bahwa ESP bukanlah senjata dan tak berwujud benda.
Beberapa Cenderung ke Otak Kiri (Logika) dan yang Lain ke Otak Kanan (Kreatif)
Pemikiran ini digawangi oleh Roger Sperry pada era 1960-an. Neuropsychologist dari Institut Teknologi California ini mengatakan bahwa otak kiri lebih mudah memproses informasi verbal dan otak kanan pada visual dan spasial. Selama beberapa dekade kemudian, ahli mendapati bahwa itu keliru. Tak ada bukti bahwa tipe kepribadian seseorang tergantung bagian otak mana yang lebih dominan. Contohnya, pada 2012, psikolog dari Universitas British Columbia mendapati bahwa pemikiran kreatif aktif di banyak tempat di jaringan otak manusia tanpa kecenderungan kepada satu sisi otak manusia.
Sumber: CNN
Discussion about this post