BANDA ACEH – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh Suwandi mengatakan, situasi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh, Lambaro, Aceh Besar saat ini sudah kondusif pasca-kerusuhan.
“Situasi di dalam sudah terkendali. Para narapidana sudah masuk ke sel masing-masing,” kata Suwandi di Lapas Lambaro, Aceh Besar, Jumat (6/11/2015) malam.
Suwandi mengatakan, narapidana mengamuk karena permasalahan air bersih. Pasokan air bersih ke kamar mandi di sel narapidana terhenti sejak dua hari terakhir.
“Masalahnya karena pompa air rusak. Sebenarnya pompa baru sudah dibeli, tetapi tukang pasangnya belum datang. Tadi petang juga sudah dipasok 3 mobil tangki air, namun tidak mencukupi,” kata dia.
Suwandi menjelaskan, pasokan air bersih akhirnya ditambah 5 mobil tangki, setelah ia menghubungi pihak PDAM.
Para narapidana, kata dia, bisa ditenangkan setelah mereka meminta bertemu langsung dengan dirinya. Ketika bertemu, para narapidana menyampaikan berbagai masalah yang terjadi di penjara ini.
“Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan para narapidana. Pertama, meminta kepala LP dicopot, meminta masalah air bersih diatasi, meminta penambahan genset, serta aturan remisi,” kata dia.
Menurut Suwandi, pihaknya bersedia memenuhi tuntutan para narapidana tersebut. Tuntutan tersebut juga sudah disampaikan langsung kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
“Saya juga sudah menghubungi Pak Menteri dan menyampaikan tuntutan narapidana, terutama menyangkut PP Nomor 99/2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan,” tutur Suwandi.
Seperti dikutip dari liputan6.com, lembaga permasyarakatan itu sempat rusuh sekitar pukul 18.00 hingga 19.00 WIB yang diduga dipicu masalah air bersih. Ratusan narapidana di penjara itu mengamuk dengan melempari atap kantor penjara.
Sekitar 100 polisi yang dikerahkan untuk mengamankan penjara sempat melepaskan tembakan untuk meredakan lemparan batu dari dalam penjara.
Discussion about this post