MEUREDU – Warga Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Khairul Akmal meminta agar Bupati setempat dan Gubernur Aceh untuk segera menurunkan tim ke lokasi.
“Dulu ada anggota DPR Aceh yang datang kesini, tapi sampai sekarang belum ada tindak lajut, katanya pembuatan batu ombak tidak cukup anggaran kalau dipakai ABPK, tapi harus ada APBA atau APBN,” kata Khairul kepada mediaaceh.co, Jumat 6 November 2015.
Dikatakannya lagi, masyarakat sekitar sudah sering melaporkan hal tersebut kepada anggota DPR Aceh, maupun Pemerintah Pidie Jaya.
“Tapi sampai saat ini tidak ada realisasi apapun, hanya sekedar datang dan mengambil dokumen,” ujarnya.
Menurut informasi, ada empat desa yang terkena abrasi, yaitu desa Geulanggang, Tujin Husen, Tijin Daboh dan Menasah Bueng Kecamatan Ulim, Pidie Jaya.
Khairul menambahkan, terjadinya abrasi di tempat desa tersebut karena batu pemecahan ombak yang dibuat di daerah itu hanya dibuat setengah saja, setengahnya lagi tidak ada.
“Apabila tidak ditindak lanjuti, dikhawatirkan akan terkena kemukiman warga. Selain itu juga kuburan umum, makam ulama terdahulu dan tambak warga di beberapa desa itu,” ujarnya.
Ia berharap agar pada tahun 2016 sudah ada pembangunan, “Karena selama ini pada saat bulan purnama tiba, airnya sampai ke rumah warga,” katanya.
Discussion about this post