SEJUMLAH mantan kombatan GAM mulai menunjukan sinyal bakal kembali bersatu setelah sempat renggang pada pelaksanaan pilkada 2012 dan pileg 2014 lalu.
Sikap ini dimulai dari pimpinan KPA, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, yang kembali duduk semeja dengan Sofyan Dawood. Hubungan keduanya kembali harmonis usai makan malam di Musleni Tomyam, Peuniti, Kota Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ayah Merin, Teungku Badawi, serta sejumlah ekskombatan lainnya.
Kembali menyatunya ekskombatan ini disambut positif oleh mayoritas masyarakat Aceh.
Juru Bicara KPA Pusat, Mukhlis Abee, menilai sikap bijaksana dari Mualem dan Sofyan Dawood ini perlu diikuti oleh seluruh ekskombatan GAM di seluruh Aceh.
“Yang baik itu harus dicontoh. Ini awal yang baik dalam mengawal kekhususan Aceh,” kata Mukhlis Abee yang ditemui wartawan mediaaceh.co di kantor DPW Partai Aceh Kota Banda Aceh, Rabu 4 November 2015.
Berikut wawancara lengkap wartawan mediaaceh.co dengan Mukhlis Abee:
Apa tindaklanjut dari pertemuan Mualem dan Sofyan Dawood beberapa waktu lalu?
Kita apresiasi kebijaksanaan dari Mualem dan Bang Yan (Sofyan Dawood-red). Pertemuan ini berefek positif.
Yang baik itu harus dicontoh. Ini awal yang baik dalam mengawal kekhususan Aceh.
Artinya ini yang sebenarnya sangat kami (KPA-red) dan masyarakat harapkan. Saat ini rekonsiliasi ini terus kita bangun sehingga ke daerah-daerah. Saat ini sudah banyak ekskombatan yang dulu berbeda pandangan pada pilkada 2012 dan Pileg 2014 sudah menyatakan diri kembali dalam satu barisan.
Artinya KPA mendukung penuh rekonsiliasi ini?
Ya, masak kita dulu di gunung saat konflik bisa bersama-sama, dan saat damai seperti ini tidak bisa.
Pahit dan susah sudah kita rasakan dulu. Saat ini ada tanggungjawab kami selalu mantan TNA yang belum selesai, dan ini tidak akan selesai jika kita terus berpecah dan bertikai. Solusinya cuma satu, yaitu seluruh mantan kombatan GAM kembali bersatu.
Tanggungjawab seperti apa yang belum selesai tadi?
Tanggungjawab ideologi. Tanggungjawab kepada korban konflik, janda serta almarhum rekan rekan seperjuangan yang gugur.
Katakanlah hasil akhir perjuangan kita dulu itu adalah MoU Helsinki. Ada sejumlah poin-poin keistimewaan diberikan. Namun nyatanya sekarang apa? Bendera belum beres, demikian juga soal Migas dan lainnya. Ini bukan cuma tugas kami saja, tapi juga seluruh mantan kombatan dan rakyat Aceh. Kalau kita (eekkombatan GAM-red) terus berkonflik, ini siapa yang tuntut? Jakarta senang dengan kondisi (ekskombatan-red) GAM hari ini. Tidak ada yang tuntut ketika kita (ekskombatan-red) bertikai.
Kondisi ini harus diubah. Mari kita bersatu. Tapi ini tentu tidak mudah untuk diwujudkan. Ada berbagai macam cara dilakukan agar ekskombatan GAM pecah. Ada banyak pihak yang tidak senang ketika ekskombatan GAM bersatu. Kenapa? Anda tahu sendiri alasannya.
Artinya KPA telah membuka pintu bagi yang dulunya berseberangan?
Kalau membuka pintu artinya kami pernah menutup. Padahal kita tak pernah menutup pintu atau mengusir. Istilah itu sepertinya kurang enak didengar. Cocoknya, kami sebenarnya satu, yaitu mantan kombatan GAM. Mungkin dulu mereka memiliki argument berbeda, dan kini menyadari serta kembali.
KPA mendukung Mualem sebagai calon gubernur Aceh?
Ya, kami seluruh anggota KPA masih satu barisan. Kami komit mendukung Mualem sebagai Cagub 2017 nanti.
Masalah calon wakil Mualem?
Itu kita serahkan sepenuhnya ke Mualem. Beliau yang menentukannya. Ini sudah beberapa kali disampaikan Mualem ke public. Kami mendukung sepenuhnya keputusan dari Mualem.
Harapan Anda soal penyatuan mantan kombatan apa?
Saya berharap seluruh mantan kombatan GAM itu bersatu kembali. Ini juga harapan pimpinan. Contohnya seperti yang diperlihatkann oleh Mualem dan Bang Yan. Saat ini banyak mantan kombatan GAM yang menyatakan diri kembali dalam barisan. Ada yang dipublik dan tidak. Ini bagus dan bukan hanya untuk Pilkada tapi jangka panjang.
Jangka panjang seperti ada tanggungjawab bersama soal MoU Helsinki. Kalau ekskombatan bersatu, Jakarta tak akan berani macam-macam terhadap Aceh.
Pesan Anda untuk anggota KPA di seluruh Aceh?
Pesannya, ya ikuti sikap baik yang ditunjukan oleh Mualem dan Bang Yan. Seluruh KPA di daerah yang sebelumnya mungkin ada beda pendapat, ya mari hilangkan ego masing-masing dan kembali bersatu.
Kalau kita pecah, semua pihak rugi. Masyarakat yang merasakannya. Kita juga merasakannya.
Discussion about this post