*Undang Investor dan Tingkatkan Bantuan Kepada UMKM
Banda Aceh – Kemiskinan dan Pengangguran adalah dua hal yang saling berkaitan, karenanya Pemerintah Aceh terus berusaha untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Selama ini Pemerintah Aceh terus berupaya mengundang sejumlah investor, baik nasional maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf, selaku Ketua TKPK Aceh, saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) se-Aceh, di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Kamis, 5 November 2015.
“Selama ini Pemerintah Aceh terus berupaya dan membuka peluang kerjasama dengan mengundang sejumlah investor untuk berinvestasi disini. Selain itu, pemberian bantuan modal usaha kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terus kita tingkatkan setiap tahunnya,” kata Wagub Aceh.
Namun, pria yang akrab disapa Mualem itu juga menyesalkan beberapa bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Terkadang kita juga menyesalkan perilaku beberapa masyarakat yang telah mendapat bantuan. Kita beri sapi dijual, kita beri kambing dijual. Jika ini terus berlanjut, maka program-program penanggulangan kemiskinan yang telah kita gagas tidak akan pernah berhasil,” ujarnya.
Ia berharap kepada masyarakat agar selalu mendukung penuh komitmen Pemerintah Aceh dalam hal penanggulangan kemiskinan ini.
“Pemberian bantuan modal usaha, baik barang maupun dana adalah bentuk komitmen Pemerintah terhadap penanggulangan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran. Kami berharap kepada masyarakat penerima bantuan juga komit dan serius menjalankan usahanya,” ujarnya lagi.
Tak dapat dipungkiri, lulusan-lulusan universitas yang mencapai puluhan ribu setiap tahunnya yang tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah lapangan kerja telah mengakibatkan semakin tingginya angka pengangguran di Aceh.
Dikatakannya, saat ini, Pemerintah Aceh melalui dinas terkait terus memformulasikan beberapa langkah strategis terkait dengan memberikan kemudahan bagi para investor yang telah berkomitman untuk berinvestasi di Aceh.
“Belajar dari study banding ke beberapa provinsi maupun negara lain yang telah kita lakukan, saat ini Pemerintah Aceh masih mengkaji beberapa metode pemberian kemudahan bagi para investor,” kata Mualem.
Beberapa permasalahan klasik menurut Wagub masih menjadi kendala untuk mendatangkan investor ke Aceh. Wagub merincikan, tidak stabilnya pasokan listrik dan maraknya pungli menjadi salah satu hal yang harus segera diatasi.
“Pasokan listrik dan maraknya pungutan liar masih menjadi kendala masuknya investor ke Aceh, selain itu, pemberitaan terkait dengan kondisi keamanan Aceh juga menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor untuk masuk ke Aceh,” katanya.
Oleh karena itu, Mualem mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga suasana kondusif agar para investor mau berinvestasi di Bumi Serambi Mekah ini. “Kehadiran investor akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Tersedianya lapangan pekerjaan bukan semata menurunkan angka pengangguran tapi secara bersamaan akan menekan angka kemiskinan di daerah yang kita cintai ini,” ujarnya.
Discussion about this post