BANDA ACEH – Ia memakai baju koko serta peci putih saat berjalan dengan tertatih-tatih di depan warung Pacific Kupi, Jumat 6 November 2015.
Pria ini berjalan dengan diapit dua tongkat besi yang menopang tubuhnya.
Namanya Salahuddin M. Daud. Pria berwajah teduh dan murah senyum ini mengalami kekurangan fisik. Kaki kanannya kecil.
“Saya mengalami polio saat usia 6 tahun, makanya kaki kanan tetap kecil,” ujar pria kelahiran 17 Agustus 1978 ini.
Kekurangan yang dimilikinya, ternyata tak membuat Salahuddin patah semangat.
Pria yang berasal dari Meunasah Pie, Geudong, kabupaten Aceh Utara ini mengaku tetap menjalani hari-hari seperti orang normal biasanya.
“Sudah 5 bulan ini saya menarik becak yang disumbangkan oleh Mualem (Muzakir Manaf). Alhamdulillah cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari,” kata ayah dari 4 anak ini.
“Dari becak ini saya bisa mendapatkan uang sekitar Rp50 ribu perhari. Kadang malah kurang,” kata Salahuddin.
Sebelum menarik becak, Salahuddin mengaku sempat jadi peminta sedekah di Banda Aceh dan beberapa kota lainnya di Aceh.
“Itu saya jalani untuk bertahan hidup dan menghidupi anak istri. Dua anak saya di kampung bersama orang tua karena sedang sekolah. Yang tua sekarang sekolah SD kelas 6 dan yang kedua kelas 5,” kata Salahuddin.
Selama di Banda Aceh, Salahuddin mengaku menyewa kamar di daerah Setui dengan biaya sekitar Rp25 ribu perhari.
“Saya sangat mendambakan ada orang yang bisa membantu kios. Saya sangat ingin berjualan. Kalau bawa becak dengan kondisi saya seperti ini sedikit susah, karena penumpang biasanya minta bantu mengangkat barang dan saya sering tak bisa,” ujar Salahuddin.[]
Discussion about this post