MATAHARI pagi menyengat Kota Banda Aceh, Selasa 3 November 2015, pukul 10.00 WIB. Lalu lintas lumayan padat dengan raungan mesin kendaraan yang membuat bising pendengaran.
Di King Kupi, seorang pria muda tampak sedang berbicara serius dengan lawan bicaranya. Dua gelas teh botol sudah kosong di atas meja. Sosok ini adalah Fachrul Razi M.I.P, anggota DPD RI asal Aceh.
Fachrul Razi juga mantan Juru Bicara Partai Aceh yang meraih suara terbanyak sebagai anggota DPD RI di Aceh. Sedangkan lawan bicaranya adalah Ridwan Haris, mantan aktivis mahasiswa.
“Peu haba? (apa kabar-red)” ujar Fachrul Razi kepada wartawan mediaaceh.co. Pembicaraan kemudian berlanjut terkait perkembangan isu politik Aceh terbaru.
Kata Fachrul Razi, kondisi Aceh saat ini membuat para pihak di Jakarta ‘pok-pok jaroe’ atau bertepuk tangan. Keadaan ini terjadi karena adanya perseteruan di antara pemimpin Aceh.
“Harusnya kita semua bersatu,” katanya.
“Semua elemen di Aceh bersatu agar punya bargaining di mata pemerintah pusat,” ujar dia lagi.
Pembicaraan kemudian beralih ke berbagai persoalan yang terjadi Aceh. Berberapa pria berbadan besar datang silih berganti untuk menyapa sosok mantan Jubir Partai Aceh ini.
Tepat pukul 11.00 WIB, Fachrul Razi minta izin pulang. “Eteuk ta merumpok lon tabahas lebih serius,” ujarnya. []
Discussion about this post