Mediaaceh.co – Baru juga anak lancar berjalan, sering kali orang dewasa di sekitarnya membangun ‘pagar’ agar anak tak jauh-jauh berjalan. Itu makanya konsep takut pun dikenalkan. ‘Awas ada hantu’ atau ‘awas ada gukguk’ sering kali dilontarkan untuk membuat anak diam dan tak ke mana-mana. Padahal anak sedang sibuk mengeksplorasi ‘dunia barunya’.
“Kadang saat anak jalan jauh sedikit di usianya yang baru satu tahunan dan baru bisa jalan lancar, sering dibilang ‘awas ada hantu, ada gukguk’. Ini kan secure feeling-nya nggak dapat,” kata psikolog anak dan remaja, Efnie Indrianie, MPsi, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (15/10/2015).
Padahal penanaman safe and secure feeling bisa melatih kemandirian anak dan bisa mendorong kepercayaan diri pada anak untuk melakukan sesuatu. Jikalau anak melakukan kesalahan dalam eksplorasinya, toh orang tua bisa mengoreksinya.
“Jangan batasi ruang lingkup anak yang bisa membatasi diri anak,” saran Efnie.
Ketika anak tidak merasa aman karena selalu ditakut-takuti, selain jadi malas eksplorasi, anak juga jadi sangat bergantung pada orang lain. Anak akan selalu butuh orang lain untuk menemaninya. Padahal sejatinya anak bisa melakukan beberapa kegiatan sendiri tanpa bantuan orang dewasa.
“Kalau anak masih usia satu tahunan itu wajar kalau ingin selalu dekat dengan ibunya. Tapi kalau sudah tiga tahunan seharusnya sudah lebih berani menghadapi lingkungan sosial,” imbuh dosen di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung ini.
Sumber:detik.com
Discussion about this post