MEDIAACEH.CO, Tapaktuan – Belasan warga yang dirawat di Puskesmas Kecamatan Meukek dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away (RSUD YA) Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, untuk mendapatkan perawatan intensif akibat terjangkit penyakit demam berdarah deague (DBD).
Kepala Desa Blangkuala, Kecamatan Meukek, T Nasrun seperti yang dilansir antara, Jumat 15 Juli 2016, menyebutkan temuan kasus DBD telah berlangsung sejak penghujung bulan Ramadhan 1437 Hijriah atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Laporan yang ia terima, sedikitnya sudah mencapai 14 sampai 15 orang warga setempat sudah terjangkit DBD sehingga harus mendapat perawatan intensif di RSUD YA.
"Kasus terjangkit penyakit DBD hingga saat ini belum berakhir. Buktinya, pada Jumat pagi tadi satu orang warga Desa Blangkuala kembali dirujuk ke RSUD YA akibat terjangkit DBD," ungkap T Nasrun.
Awalnya, sambung Nasrun, kasus DBD menimpa dua orang warga Desa Kutabuloh II, Kecamatan Meukek. Berselang beberapa hari kemudian, temuan kasus serupa kembali ditemukan di Desa Blangkuala.
Nasrun mengakui bahwa setekah temuan DBD di Desa Kutabuloh II, pihak Dinas Kesehatan Aceh Selatan telah melakukan langkah pengasapan (fogging) di Desa Blangkuala.
Namun, lanjut dia, langkah pencegahan tersebut kurang maksimal karena dilakukan pada saat sore hari di bulan puasa.
Karena itu, Nasrun meminta kepada Dinas Kesehatan Aceh Selatan segera melakukan langkah pencegahan secara maksimal di beberapa desa dalam Kecamatan Meukek khususnya Desa Blangkuala dan Desa Kutabuloh II yang telah ditemukan kasus DBD.
Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Surya Dharma, mengatakan pasca ditemukan kasus DBD di Desa Kutabuloh II pihaknya telah melakukan langkah pencegahan melalui pengasapan di Desa Blangkuala.
Menyangkut kembali jatuhnya korban jiwa akibat terjangkit DBD di Desa Blangkuala, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Blangkuala supaya segera menggelar gotong royong bersama warga setempat untuk membersihkan lingkungan desa setempat.
"Kami juga telah meminta kepada kepala desa supaya mengajak masyarakat setempat untuk melakukan langkah 3M sebab perkembangbiakan jentik nyamuk berasal dari genangan air di parit, disumur maupun di ember sekitar tempat tinggal. Satu-satunya solusi untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk tersebut adalah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.[] Sumber: aceh.antaranews.com
Discussion about this post