Rabu, Januari 27, 2021
MEDIAACEH.CO
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
Morning News
Home Kolom

Tiga Permasalahan Perempuan dan Anak di Aceh

by Redaksi
28/09/2020
in Kolom
1 min read
0
FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Jakarta – Tim Penggerak (TP) PKK Aceh merumuskan tiga poin permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak-anak Aceh sejak terjadinya konflik di tanah rencong.

Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak dan Perempuan Aceh yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 28 September 2020, dan dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

BacaJuga

Aceh Carong Jangan Sampai Jadi “Aceh Ngong”

Dakwah Islamiyah, Tu Sop: Akhlak Modal Pembangunan Umat Menuju Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat

Al-Farlaky dan Derai Air Mata Fadil

Dari Hotel Bidakara ke Samahani

Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengatakan, tiga rumusan permasalahan itu merupakan tindak lanjut dari seminar pada akhir Agustus 2020 lalu yang digelar di tingkat Provinsi bersama sejumlah Perempuan Akar Rumput dan LSM pemerhati perempuan dan anak.

“Permasalahan yang dirumuskan dalam pertemuan saat itu ada sembilan poin. Tapi yang akan tindaklanjuti itu sementara ini ada tiga” kata Istri Plt Gubernur Aceh.

Ia menyebutkan ketiga poin yang dimaksud diantaranya tindak kekerasan seksual terhadap anak, isu rehab rekon perempuan korban konflik, dan isbat nikah (pengesahan pernikahan).

“Terkait dengan isbat nikah ini, tercatat masih banyak masyarakat Aceh belum memiliki pengesahan pernikahan lantaran dampak dari masa konflik Aceh dulu. Sehingga, anak-anak Aceh banyak yang belum memiliki akte kelahiran dan juga pelayanan sosial seperti dari BPJS Kesehatan,” jelas Dyah.

Ia menambahkan, tiga poin tersebut akan segera tindak lanjuti secara serius tahun 2020 ini, sebagai bentuk perhatian pemerintah Aceh terhadap perempuan korban konflik. Apalagi, lanjutnya, perempuan korban konflik ini rata- rata sudah menginjak usia lanjut.

“Nanti kita mendorong Dinas Sosial Aceh agar memberikan perhatian kepada mereka dengan memberikan tunjangan lansia, jaminan hidup jaminan sosial, dan juga jaminan kesehatan,” ujarnya.

Tags: dyah

Related Posts

Kolom

Aceh Carong Jangan Sampai Jadi “Aceh Ngong”

by Redaksi
26/01/2021
0

Penulis: A. Wahab Abdi Dosen FKIP Unsyiah Darussalam Rektor Unsyiah Samsul Rizal mengatakan, hanya ada 10 SMA di Aceh yang...

Read more

Dakwah Islamiyah, Tu Sop: Akhlak Modal Pembangunan Umat Menuju Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat

20/12/2020

Al-Farlaky dan Derai Air Mata Fadil

14/12/2020

Dari Hotel Bidakara ke Samahani

10/12/2020
Next Post

Pelajar Aceh Terima Kuota Internet Gratis

Iran Minta Semua Negara Timur Tengah Harus Usir Pasukan AS

Discussion about this post

Terbaru

News

Al-Farlaky: IRADAH Perisai Utama Tangkal Pendangkalan Aqidah

by Redaksi
26/01/2021
Kolom

Aceh Carong Jangan Sampai Jadi “Aceh Ngong”

by Redaksi
26/01/2021
News

DPRK Banda Aceh Dorong Terbentuknya Reusam di Setiap Gampong

by Redaksi
26/01/2021
News

Dewan Minta Pemko Banda Aceh Percepat Realisasi Program Kerja Tahun 2021

by Redaksi
25/01/2021
News

19 Napi Lapas Kelas IIB Lhoksukon Dapat Asimilasi Covid

by Zulkifli Anwar
25/01/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Iklan
PT Aceh Media Kreatif

© 2019 Media Aceh

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto

© 2019 Media Aceh

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In