MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Faiz Maulana terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Pemerintah Aceh yang akan melanjutkan pendidikan di sektor minyak dan gas (Migas).
Fais, begitu ia akrab disapa terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa dari total 690 lebih pendaftar.
“Nggak nyangka juga bisa lulus. Nengok pilihan kampus di luar Aceh semua,” kata Faiz, penerima beasiswa asal Aceh Tamiang saat dijumpai di Banda Aceh, Rabu 16 September 2020.
Faiz sempat ragu bisa lolos seleksi. Saat mengikuti ujian, ia mendengar pengumuman ada penambahan waktu pengerjaan soal.
Ternyata penambahan waktu hanya diberikan kepada calon penerima beasiswa dari ruangan yang lain.
“Matematika cuma bisa menjawab beberapa. Saya berpikir danrealistis saja, mudah-mudahan bisa lulus. Semula memang udah nggak yakin, dan nggak nyangka alhamdulillah lulus,” kata Faiz.
Alumnus Fatih Bilingual Scholl Banda Aceh itu sempat bimbang.
Di hari yang sama pengumuman kelulusan beasiswa Pemerintah Aceh keluar juga pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBNPTM).
“Alhamdulillah lulus juga di MIPA Matematika ITB. Bingung memilih mana,” kata Faiz.
Setelah berembuk dengan orang tua dan guru di sekolah, Faiz akhirnya memilih Akamigas Cepu.
“Di ITB belum tentu juga mendapatkan beasiswa. Orang tua menyarankan ambil yang sudah pasti,” kata anak pertama dari pasangan Fahkrurrazi dan Pahyuni itu.
Faiz adalah salah satu siswa berprestasi. Ia mendapatkan beasiswa sekolah tingkat SMP dan SMA di Fatih Bilingual Scholl.
Saat SMP ia adalah peserta Olimpiade Matematika tingkat nasional. Sementara saat SMA ia mengikuti Olimpiade Matematika dan Komputer.
Di Cepu, Faiz akan belajar pada Program Studi Teknik Produksi Migas. Saat peminatan nanti, ia berencana mengambil Studi Teknik Panas Bumi.
Sesuai amanah orang tua, usai studi ia berencana pulang mengabdikan diri di Aceh.
Faiz Maulana lolos beasiswa Pemerintah Aceh dan akan melanjutkan pendidikan di Politeknik Energi Mineral Akamigas Cepu, kampus vokasi di Blora Jawa Tengah.
Bagi aiz, mendapatkan beasiswa Aceh Carong ini adalah jalan merajut mimpi kuliah dan bekerja di sektor minyak dan gas.
Politeknik Akamigas merupakan salah satu dari beberapa tempat pendidikan vokasi yang menjalin kerja sama dengan pemerintah Aceh.
Selain Akamigas Cepu, kampus yang bekerja sama dengan pemerintah Aceh adalah Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Pariwisata Banyuwangi, Politeknik Pertanian Jember.
Kemudian Politeknik Lhokseumawe, Politeknik Aceh, Politeknik Kesehatan Poltekkes Banda Aceh, Politeknik Venezuela.
Selain itu, BPSDM juga sedang merintis kerja sama dengan Politeknik Perkapalan Surabaya.
Seremonial keberangkatan 30 mahasiswa Aceh penerima beasiswa Aceh Carong bagi masyarakat miskin itu dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
“Tugas kalian adalah belajar secara fokus. Kalian adalah generasi yang akan membangun tanah yang mulia ini, orang yang akan melanjutkan tugas kami kelak,” kata Nova Iriansyah.
Nova berpesan agar para penerima beasiswa kalangan anak kurang mampu, yatim/piatu dan korban konflik itu belajar dengan serius dan menghindari hal-hal yang tidak perlu yang bisa menggagalkan pendidikan.
“Kalian harus jadi contoh dan inspirasi bagi adik kalian generasi muda setelah kalian nanti,” harap Plt Gubernur.
Nova mengatakan, ketersediaan sumber daya manusia yang handal khususnya di bidang perminyakan dan gas di Aceh masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, kebutuhan ahli yang punya skill khusus tersebut sangat dibutuhkan demi menjawab tantangan di masa mendatang.
“Beasiswa vokasi ini kita pandang penting untuk mendidik anak-anak muda kreatif yang nanti kita siapkan untuk mengisi posisi di bidang yang dibutuhkan,” kata Nova.
Dengan skill terampil dan keterampilan khusus, meraka diharapkan membawa perubahan bagi kemajuan Aceh.
Apalagi melihat sektor migas akan bangkit besar-besaran dalam waktu dekat.
Beberapa perusahaan migas besar dunia juga akan berproduksi di Blok Andaman II. Tentu tenaga terampil generasi Aceh ini akan sangat dibutuhkan.
Kepala BPSDM Aceh, Syaridin SPd, MPd, mengatakan di tahun 2020 Pemerintah Aceh memberikan beasiswa kepada 1.479 masyarakat Aceh untuk berkuliah.
Sebanyak 97 di antaranya melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Saat pandemi covid, di mana banyak anggaran yang terpangkas refocusing untuk penanganan covid-19, pemerintah Aceh melalui BPSDM tetap menyisihkan satu sumber beasiswa yaitu Beasiswa Diploma Aceh Carong Bagi Masyarakat Miskin Usulan Pemerintah Kabupaten/Kota yang akan diberikan kepada 115 anak Aceh untuk melanjutkan kuliah di 9 lembaga pendidikan vokasi.
Salah satu lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan Pemerintah Aceh adalah Politeknik Energi Mineral Akamigas Cepu.
“Kerja sama dengan Politeknik ini (Akamigas Cepu) adalah tahun ke dua,” kata Syaridin.
Tahun lalu, sebanyak 20 mahasiswa dikirim belajar ke sana, sementara pada tahun ini kuotanya ditambah menjadi 30 mahasiswa.
Syaridin mengatakan, minat siswa Aceh melanjutkan kuliah vokasi sangat tinggi.
Dari kuota beasiswa yang diberikan yaitu kepada 115 calon penerima, tercatat pendaftar mencapai 693 orang di seluruh Aceh.
Melihat minat yang sangat banyak, Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BPSDM) telah memprogramkan penambahan calon penerima beasiswa di tahun 2021, yaitu dari 115 ke 300 calon penerima beasiswa.
“Banyak para Profesor dan doktor yang merekomendasikan kepada kita, beasiswa yang paling tepat dikembangkan adalah beasiswa pendidikan vokasional di Politeknik karena menyentuh langsung ke penerima manfaat,” kata Syaridin.
Selain prospek pekerjaan di masa depan lebih bagus, para mahasiswa vokasional diyakini bisa lebih mandiri usai menempuh studi di perkuliahan.[Advertorial/ Pariwara]
Discussion about this post