MEDIAACEH.CO, Aceh Besar – Kepala Badan Reintegrasi Aceh Said Fahrurrazi, mengatakan 15 tahun perdamaian harus dimanfaatkan bersama untuk membangun masa depan Aceh yang lebih baik.
Hal ini disampaikannya dalam peringatan 15 tahun perdamaian Aceh atau lebih dikenal sebagai MoU Helsinki, di Meuligoe Wali Nanggroe, Sabtu 15 Agustus 2020.
Sebagai pelaksana kegiatan perdamaian, pihaknya berharap seluruh masyarakat ikut membangun perdamaian ini.
Said mengapresiasi pemerintah Aceh yang telah merealisasikan beberapa butir-butir komitmen MoU Helsinki. Di antara yang telah dilakukan oleh pemerintah Aceh adalah penyediaan layanan bagi mantan kombatan GAM serta tapol-napol dan masyarakat imbas konflik. Pada perayaan 15 tahun damai, sebanyak 427 masyarakat akan diberikan lahan untuk bercocok tanam. Seremonial diberikan kepada 3 mantan kombatan.
Selain itu, pemerintah Aceh juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur No.330/1209/2020 Tentang Penetapan Penerima Reparasi Mendesak Hak Korban Kepada Korban Pelanggaran HAM. Sampai saat ini Said melaporkan bahwa BRA telah mendapatkan data 250 masyarakat yang bakal menerima reparasi tersebut.
“Semoga semua masyarakat yang terdampak bisa mendapatkan hal yang serupa. Apresiasi kami kepada pemerintah Aceh yang telah mengupayakan perwujudan butir-butir MoU ini,” kata Said.
Selain itu, Said berharap pada momentum 15 tahun damai Aceh, pembangunan museum perdamaian Aceh bisa diwujudkan.
Menjawab hal itu, Plt Gubernur Nova Iriansyah menyebutkan dirinya mendukung sepenuhnya rencana pembangunan Museum Perdamaian Aceh. “Kami berharap agar museum itu nantinya benar-benar akan menjadi pusat studi dan pembelajaran serta wahana melihat masa lalu untuk melangkah maju ke masa depan,” kata Nova.
Discussion about this post