MEDIAACEH.CO, Lhokseumawe – Komite Peralihan Aceh (KPA) Lhokseumawe meminta Muzakir Manaf (Mualem) untuk mencopot Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), yang telah melakukan kesalahan dan melukai hati para korban konflik, kombatan GAM, serta para tapol napol dalam memperingati Hari Perdamaian Aceh yang ke 15.
Hal ini disampaikan Panglima Wilayah Kuta Pasee, Muckhtar Hanifiah alias Ableh kepada mediaaceh.co, Kamis 13 Agustus 2020.
“Seharusnya Badan Reintegrasi Aceh menjadi tempat untuk menampung segala persoalan korban konflik menjadikan damai ini momentum untuk berkumpul para kombatan GAM, sehingga bisa merefleksikan sejauh mana sudah berjalan perdamaian ini, bukan menghamburkan uang untuk hal hal yang tak penting dan melukai hati para korban,” kata Ableh.
Ableh mengecam tindakan Ketua BRA yang telah melukai hati rakyat Aceh, khususnya korban konflik dengan mengambil uang APBA Rp 305 Juta untuk kegiatan Moge yang tidak bermanfaat bagi para para syuhada Aceh yang telah berjuang untuk kesejahteraan rakyat Aceh,” ujarnya.
Ia berharap Mualem lebih baik ganti saja ketua BRA dengan orang yang mampu menampung permasalahan kombatan GAM yang selama ini masih jauh dengan janji-janji yang tertuang di dalam MoU Helsinki.
“Seharusnya Badan Reintegrasi Aceh memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian Aceh, jangan sampai muncul lagi benih benih embrio konflik baru di Aceh dengan gagalnya reintegrasi pasca damai, maka kami meminta Mualem untuk secepatnya memberikan rekomendasi menggantikan Sayed Fakhrurrazi dari Ketua BRA,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika tidak diganti, hal ini akan menjadi kemarahan bagi semua korban konflik.
“Kami orang lapangan dan mengerti bagaimana kondisi para korban konflik saat ini serta para kombatan GAM yang jauh dari kata sejahtera. Karena itu, kami mohon Mualem segera pecat Sayed dari ketua BRA demi kebaikan segala proses reintegrasi yang masih sangat tidak berjalan sama sekali.”
Discussion about this post