Jumat, Maret 5, 2021
MEDIAACEH.CO
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
Morning News
Home Headline

Peristiwa di Bulan Ramadan: Proklamasi 17 Agustus 1945

by Redaksi
14/05/2020
in Headline, News
3 min read
0
FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Salah satu peristiwa penting di bulan Ramadan pada era modern di Tanah Air adalah hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana, waktu tersebut bertepatan dengan 9 Ramadan 1364 hijriah.

Dikutip dari buku Api Sejarah 2 tulisan Prof Ahmad Mansur Suryanegara, saat itu, dalam kalender 1945, 17 Agustus bertepatan dengan hari Jumat Legi, tanggal 9 Ramadan 1364. Ini berarti umat Islam di seluruh dunia sedang dalam melaksanakan ibadah shaum. Naskah teks proklamasi yang dituliskan oleh Bung Karno dan diketik oleh Sajoeti Melik, serta ditandatangani Bung Karno dan Bung Hatta dilakukan pada saat waktu makan sahur shaum Ramadan 1364.

BacaJuga

Reses di Ulee Kareng, Musriadi Harapkan Lahirnya Reusam Gampong tentang Narkoba

Fadhil Rahmi Berkunjung ke Pulo Aceh, Warga Curhat Minim Perhatian Pejabat Daerah

Fadhil Rahmi Pantau Aktivitas Sekolah di Pulo Aceh

Farid Nyak Umar Sosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Isi Pengajian Ibu-Ibu di Kuta Alam

Hatta menuturkan makan sahur di rumah Laksamada Tadashi Maeda. Beberapa jam sebelum proklamasi kemerdekaan, kondisi Soekarno dan Hatta dalam keadaan lelah. Mereka baru tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Sebelumnya, mereka berada di Rengasdengklok, diculik sejumlah pemuda yang memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, sebelum 17 Agustus 1945.

Sesampainya di Jakarta, mereka langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1. Sebelumnya, Soekarno lebih dahulu menurunkan istrinya Fatmawati dan putranya Guntur di rumah Soekarno.

Rumah Laksamada Maeda dipilih sebagai tempat penyusunan teks proklamasi karena sikap Maeda yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. Perwira Angkatan Laut ini memang berbeda dengan perwira militer lainya. Ia akrab berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Ia adalah pejabat yang bertanggung jawab atas Bukanfu di Batavia. Maeda tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya, tetapi juga membentuk suatu kantor penerangan yang dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui kantor inilah, ia membuat berbagai program, termasuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas bagi masa depan bangsanya.

Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco, kepala pemerintahan umum, yakni Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajaki sikapnya mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Nishimura mengatakan, karena Jepang sudah menyatakan menyerah kepada Sekutu, berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo. Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis kebijakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.

Soekarno kecewa dengan sikap Nishimura. Baginya, tidak ada gunanya lagi untuk membicarakan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung.

Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan BM Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks proklamasi. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya, baik dari golongan tua maupun golongan pemuda, menunggu di serambi muka. Menurut Soebardjo, di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam, rumusan teks proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas.

Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan (transfer of sovereignty). Maka, dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.

Setelah kelompok yang menyendiri di ruang makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di ruangan itu. Saat itu, dini hari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks proklamasi yang masih merupakan konsep.

Soebardjo melukiskan suasana ketika itu: “Sementara teks proklamasi ditik, kami menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang dapur, yang telah disiapkan sebelumnya oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apa-apa ketika meninggalkan Rengasdengklok. Kemudian, teks proklamasi dibacakan pada saat proklamator menjalankan ibadah shaum.”

Sumber: Republika.co.id

Tags: bung karnoperistiwa penting di bulan Ramadanproklamasiproklamasi 17 agustus 1945proklamasi bulan RamadanPuasaramadanRamadan 2020

Related Posts

News

Reses di Ulee Kareng, Musriadi Harapkan Lahirnya Reusam Gampong tentang Narkoba

by Bustami
05/03/2021
0

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Dr Musriadi SPd MPd, melaksanakan reses...

Read more

Fadhil Rahmi Berkunjung ke Pulo Aceh, Warga Curhat Minim Perhatian Pejabat Daerah

04/03/2021

Fadhil Rahmi Pantau Aktivitas Sekolah di Pulo Aceh

04/03/2021

Farid Nyak Umar Sosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Isi Pengajian Ibu-Ibu di Kuta Alam

04/03/2021
Next Post

Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Tanpa Itikaf di Masjid

Tata Cara Salat Taubat di Malam Lailatul Qadar

Discussion about this post

Terbaru

News

Reses di Ulee Kareng, Musriadi Harapkan Lahirnya Reusam Gampong tentang Narkoba

by Bustami
05/03/2021
Headline

Fadhil Rahmi Berkunjung ke Pulo Aceh, Warga Curhat Minim Perhatian Pejabat Daerah

by Bustami
04/03/2021
News

Fadhil Rahmi Pantau Aktivitas Sekolah di Pulo Aceh

by Bustami
04/03/2021
News

Farid Nyak Umar Sosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Isi Pengajian Ibu-Ibu di Kuta Alam

by Bustami
04/03/2021
News

Tuanku Muhammad Sayangkan Pembangunan IPAL Kembali Ingin Dilanjutkan

by Bustami
04/03/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Iklan
PT Aceh Media Kreatif

© 2019 Media Aceh

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto

© 2019 Media Aceh

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In