MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Muzakir Manaf resmi membuka pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan berlangsung di Papua pada Oktober 2020 mendatang.
Muzakir Manaf atau Mualem mengatakan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan secara resmi soal pembatalan PON XX, karena itu, KONI Aceh akan terus mempersiapkan diri untuk melatih atlet yang akan bertanding nantinya. Walaupun ada wacana pembatalan atau penundaan akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Karena belum ada pembatalan secara resmi, KONI Aceh terus mempersiapkan pelaksanaan Pelatda untuk atlet yang akan bertanding di PON 2020.
“Berdasarkan hasil pelaksanaan babak kualifikasi PON XX Tahun 2020, KONI Aceh telah berhasil meloloskan 131 Atlet dari 25 cabang olahraga,” kata Mualem dalam acara Temu Pers serta pembukaan Pelatda PON XX tahun 2020, yang berlangsung di sekretariat KONI Aceh, Rabu 15 April 2020.
Mualem mengatakan, untuk pelaksanaan Pelatda, KONI Aceh menetapkan dua kategori, yaitu: kategori pertama, cabang olahraga yang lolos dengan perolehan medali dengan masa Pelatda 8 bulan, yaitu; 2 bulan Pelatda Desentralisasi yang dimulai dari tanggal 17 Februari – 18 April 2020 dan 6 bulan Pelatda Sentralisasi, yang dimulai pada tanggal 19 April – 18 Oktober 2020.
Pelatda ini diikuti oleh 15 cabang olahraga, yaitu: anggar (8) atlet, angkat besi (3), Atletik (8), biliyard (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepak bola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12), dan wushu (1) atlet.
Kategori kedua, cabang olahraga yang lolos tanpa medali dengan masa pelatda 5 bulan, terdiri dari; 1 bulan Pelatda Desentralisasi, yang dimulai dari 20 Mei -18 Oktober 2020 dan 4 bulan Pelatda Sentralisasi yang dimulai pada 20 Juni – 18 Oktober 2020.
Kategori ini diikuti oleh 10 cabang olahraga, yaitu; bermotor (4), dayung (8), layar (1), ruby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1), dan judo (1).
“Pelatda Desentralisasi, KONI Aceh memberikan fasilitas kepada atlet dan pelatih, yaitu; uang saku, ekstra fooding dan vitamin. Sedangkan pada pelaksanaan Pelatda sentralisasi ditambah biaya uang cuci, konsumsi dan akomodasi. KONI Aceh juga mendaftarkan seluruh atlet dan pelatih pada BPJS Ketenagakerjaan,” kata Mualem.
Ia menambahkan, untuk pelaksanaan Pelatda Sentralisasi, pelaksanaannya selama 1 bulan, terhitung sejak 19 April – 19 Mei 2020 diserahkan kepada masing-masing Pengurus Provinsi (Pengprov). Namun, Mualem mengingatkan agar pelaksanaannya harus memperhatikan pembatasan secara ketat sesuai protokol cegah COvid-19.
“Khusus olahraga yang atletnya lebih dari 5 orang, pelaksanaannya dilakukan di dua tempat, sedangkan untuk cabang olahraga sepak bola, pelaksanaan Pelatda akan dikoordinasikan kembali dengan Asprov PSSI Aceh agar tidak melanggar protokol cegah COvid-19” kata Mualem.
Selain itu, KONI Aceh akan membatalkan seluruh kegiatan uji tanding dan berlatih di luar negeri, karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum dapat diperkirakan akan berakhir di negara-negara tersebut.
Discussion about this post