MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua Komisi V DPRA, M. Rizal Falevi, menilai pemberlakuan jam malam hanya menyusahkan rakyat saja, karena dinilai tidak mempunyai dampaknya untuk dalam memotong rantai meluasnya wabah Covid-19.
Menurutnya, Pemerintah Aceh harus bersikap tegas dan segera menutup jalur masuk ke Aceh, baik darat, laut maupun udara yang sejauh ini telah diindikasikan sebagai faktor dominan masuknya wabah tersebut.
“Pemerintah Aceh untuk segera mempersiapkan tempat karantina untuk PDP dan PDP dan sambil menunggu hasil SWAB sesuai standar anjuran WHO, serta meningkatkan ketersediaan alat medis bagi Rumah Sakit dan petugas garda satu, bukannya menyiapkan kuburan massal,” kata Falevi, Jumat 3 April 2020.
Karena itu, Falevi meminta Pemerintah Aceh harus mempunyai skema yang detail dan strategis untuk mengatasi wabah berbahaya tersebut, serta harus dilihat penting melibatkan semua stakeholder terkait.
“Kami menerima banyak menerima pengaduan masyarakat terkait pemberlakuan jam malam yang saat ini telah menghancurkan ekonomi mereka,” kata Politisi PNA ini.
Ia menjelaskan, kebanyakan masyarakat menginginkan kebijakan tersebut harus segera dihentikan, karena tidak gunanya.
“Konflik sudah berlalu dan virus itu bukannya makhluk malam yang harus dijaga, jadi buatlah kebijakan yang tepat bukan asal ada perintah saja. Sebagian lain berpendapat bahwa jam malam dapat berakibat masyarakat kurang gizi karena tidak ada pendapatan lagi. Pemerintah Aceh pun tidak menyediakan bantuan makanan yang bergizi untuk masyarakat,” kata Falevi.
Discussion about this post