MEDIAACEH.CO, Blangpidie – Ribuan jamaah Shalat Jumat di Masjid Agung Aceh Barat Daya (Abdya) mendengar ceramah Tgk Jamalul Wahdi tentang Pilihan Hidup. Ia mengatakan, dalam menjalani hidup sudah pasti ada tantangan yang harus dilalui setiap manusia.
“Hidup tidak selalu mulus, akan ada rintangan yang terus menghampiri. Ibarat kita melewati jalan yang banyak kerikilnya tetapi kita bisa melewatinya. Begitu juga dengan kehidupan, walaupun banyak rintangan atau masalah yang dihadapi, kita pasti akan mampu untuk menyelesaikannya,” kata Tgk. Jamalul Wahdi,” Jumat 27 Maret 2020.
Jamalul Wahdi mengatakan, hidup adalah pilihan dan setiap pilihan ada resikonya, begitu juga dengan kejadian saat ini, ini adalah hasil dari pilihan-pilihan setiap manusia dimasa lalu dan pilihan-pilihan ini akan menentukan masa depan hidup setiap insan.
Lanjutnya, jika telah memilih hidup, itu artinya telah memilih bagaimana mati. Oleh karena itu, manusia dipersilahkan memilih diantara dua jalan, apakah jalan kebaikan yang dipilih ataukah jalan keburukan, itu semua tergantung pilihan yang diambil sesuai dengan pemahaman masing-masing.
Sesuai firman Allah dalam surah al-Balad yang artinya kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan kejahatan), namun dengan apa kita menentukan pilihan hidup kita,? makanya Allah memberikan kita akal untuk berfikir, Allah jadikan akal kita agar kita mampu membedakan mana yang baik (Taqwa) dan mana yang buruk, mana yang halal dan haram.
“Jalan Taqwa adalah ketika manusia memuaskan dorongan naluri dan kebutuhan jasmaninya sesuai dengan perintah Allah dan larangan-Nya. Ini berarti kita telah melakukan kebaikan dan berjalan pada jalan Taqwa, namun, bila manusia memenuhi dorongan naluri dan kebutuhan jasmaninya seraya berpaling dari perintah dan larangan Allah, berarti ia telah melakukan perbuatan buruk dan berjalan diatas jalan kemaksiatan,” ujarnya.
Dikatakan Tgk. Jamalul Wahdi, manusia bebas untuk memilih sesuai dengan firman Allah dalam surah al-Kahfi yang artinya:
“Dan katakanlah Kebenaran itu datangnya dari tuhanmu, Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir, sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka, itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Ketika hidup di dunia ini, lanjutnya, sang pencipta manusia menetapkan bahwa keberadaan manusia hanyalah untuk beribadah kepada Allah dan oleh sebab itu manusia harus taat kepada Allah, tunduk dan patuh kepada Allah serta mengikuti semua aturan Allah baik dalam hal aqidah, ibadah, sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan pergaulan.
“Jika manusia memilih hidup ini sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-nya, maka hidupnya akan bahagia di dunia dan di akhirat. Sebaliknya bila tidak, ia akan mendapat murka dari Allah,” kata Tgk. Jamalul Wahdi.
Oleh karena itu, lanjutnya, marilah hidup di dunia ini dengan menjalankan semua aturan Allah, sebab jika memilih jalan yang baik maka balasannya adalah surga dan jika memilih jalan yang buruk maka balasannya adalah neraka, seperti sabda rasulullah yang artinya semua umatku masuk surga kecuali yang tidak mau atau yang durhaka kepadaku maka dia tidak mau masuk surga.
“Maka sudah sangat jelas dengan akal sehat kita sudah tahu mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang halal mana yang haram dengan segala akibatnya masing- masing. Namun, masih banyak yang enggan untuk memilih yang terbaik, bukan karena tidak tahu, tetapi tidak mau melakukan kebaikan,” sebutnya.
Disebutkanya, manusia perlu merenungkan, bahwa nikmat dan azab pasti ada, surga dan neraka pun sudah diciptakan dengan bekal yang sudah diberikan Allah, maka dari itu tergantung manusia menentukan pilihan dengan sebaik-baiknya pilihan, karena hidup adalah pilihan.
Tgk. Jamalul Wahdi mengatakan, hidup di dunia ini hanyalah sementara, setiap manusia butuh bekal yang akan dibawa di akhirat kelak, oleh karena itu, hidup harus mempunyai tujuan dan juga harus memilih yang terbaik di dunia agar hidup tidak sia-sia.
“Kita tentu ingin mendapatkan bahagia dunia dan akhirat, firman Allah yang artinya dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku,” terangnya.
Di penghujung penyampaiannya, Tgk. Jamalul Wahdi menyinggung tentang sikap manusia dalam menghadapi wabah penyakit corona atau Covid-19 mematikan, dalam menyikapi wabah ini Tgk. Jamalul Wahdi mengajak masyarakat untuk beribadah sesuai dengan perintah Nabi Muhammad Saw yaitu “Larilah kamu terhadap orang yang berpenyakit lepra seperti kamu takut dengan singa.
“Ikutilah anjuran pemerintah dalam rangka menghidarkan diri kita dari musibah yang besar ini,” tutupnya.
Discussion about this post