MEDIAACEH.CO, Jakarta – Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, mengumumkan nama-nama peserta yang dinyatakan lulus hasil seleksi pada tanggal 15-16 Juni 2019 di 15 UIN seluruh Indonesia. Sedangkan dari Aceh sampai sekarang sudah terdata puluhan.
“Data terakhir yang masuk sudah 44 orang. Kita sedang terus mendata. Karena yang lulus tidak disebutkan asal daerah. Jadi kita cari satu persatu dan yang kita data manual,” ujar Ketua IKAT Aceh, M Fadhil Rahmi, Sabtu 29 Juni 2019.
Dalam surat pengumuman Nomor:B-1450.2/Dj.I/Dt.I.III/PP.00.5/06/2019 terlampir 1.616 nama peserta yang lulus tahap pertama ke Mesir dan Maroko, ditambah 47 orang ke Sudan.
Tahun ini, peserta yang mendaftar secara online sebanyak 5.613 dan terbagi di 15 lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ini lebih sedikit, dibandingkan tahun sebelumnya 2018, total pendaftar hampir 10.000 orang.
“Pelaksanaan seleksi terbagi menjadi 15 lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Total peserta yang mendaftar secara online sebanyak 5.613 orang,” kata Fadhil sesuai yang disampaikan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim.
Penurunan jumlah peserta itu, kemungkinan karena perbedaan seleksi dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini seleksi dilakukan berbasis online, sehingga hasilnya bisa transparan dan akuntabel.
Seleksi terbagi dalam 2 tahap. Pertama, tes kemampuan Bahasa Arab secara online (e-test). Mahasiswa dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70 persen. Ini sudah dilaksanakan pertengahan Juni 2019 lalu.
Tahap kedua, wawancara tatap muka. Peserta akan dites kemampuan percakapan Bahasa Arab dan hafalan Al-Quran minimal 2 juz. Seleksi tahap kedua, ini akan dilaksanakan tanggal 6 Juli 2019 di Pusat Bahasa UIN tempat seleksi tahap pertama.
“Tahun ini, seleksi berbasis online. Sehingga hasilnya transparan dan akuntabel,” ujar Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis, Agus Sholeh.
Para peserta 1.690 orang itu akan memperebutkan 50 kuota beasiswa Al Azhar Mesir. Kuota ini terdiri dari 20 kuota Kementerian Agama, dan 30 kuota Pemerintah Mesir.
Selain itu, ada juga 750 non-beasiswa kuliah di Al-Azhar, Mesir. Untuk beasiswa kuliah pada universitas di Sudan, Kemenag menyiapkan 50 kuota. Sedangkan di Maroko, Kemenag menyiapkan beasiswa sebanyak 15 kuota.
Nama-nama peserta yang lulus tahap pertama itu, diumumkan melalui website: diktis.kemenag.go.id.
Discussion about this post