MEDIACEH, Aceh Timur – Hari pertama dan kedua unjuk rasa dinilai tidak membuahkan hasil, warga lingkar tambang kembali geruduk perusahaan pertambangan minyak dan gas (Misgas) Blok A milik PT Medco E&P Malaka, tepatnya di Desa Blang Nisam, kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur, Jumat 17 Mei 2019 pagi.
Medco dinilai tidak serius menangani persoalan bau limbah busuk yang telah meresahkan warga lingkar tambang, akibatnya banyak warga hingga mengalami sesak, batuk, mual hingga muntah-muntah pada saat mencium bau busuk yang sangat menyengat tersebut. Terang Darwin (27), Koordinator Aksi hari ini.
“Hari ini aksi ketiga, kami masih menuntut Medco untuk segera menyatakan sikap supaya menyelesaikan permasalahan polusi yang diduga telah mengusik udara segar di seputaran perusahaan,” kata Darwin.
Massa menyesalkan kehadiran Medco di Indra Makmu, yang seharusnya diharapkan Medco ini benar-benar dapat menjadi power kemajuan dan kesejahteraan warga lingkar tambang, namun apa daya Medco kini menjadi malapetaka dan diduga menjadi perusak polusi udara lingkungan masyarakat.
Dalam orasinya, Darwin memaparkan, bahwa mereka tidak meminta uang, melainkan meminta Medco menanggulangi bau busuk yang telah mencemarkan udara.
“Bau busuk ini harus dijamin hilang, jika tidak, kami akan terus demo Medco” teriak massa.
Menurut massa, sebelum kehadiran Medco di Indra Makmu warga tidak pernah merasakan bau menyengat ini.
“Akibat dari pencemaran udara ini, anak–anak kami menderita demam, mual, sesak dan muntah,” kata Darwin.
Lebih lanjut Darwin mengatakan kepada Media ini, aksi yang berlangsung sejak pagi ini juga tidak mendapatkan kejelasan, pihak perusahan diduga enggan menemui massa. Sekitar pukul 12.00 WIB massa berinisiatif membubarkan diri lantara hendak memasuki ibadah salat Jumat.
“Demo dengan cara damai seperti ini akan terus kami lakukan hingga ada titik temu dari pihak Medco kepada warga lingkar tambang,” kata Darwin.
Sementara itu, PT Medco E&P Malaka melalui Rilis kirimannya mengatakan, Medco akan segera mendatangkan pihak akademisi untuk mengobservasi sumber bau di sekitar wilayah operasi Blok A, Aceh Timur. Pelaksanaan penelitian dari tim akademisi tersebut akan dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan.
Tim akademisi tersebut akan mendeteksi kualitas udara di lokasi sekitar CPP termasuk area yang dilaporkan oleh masyarakat. Hasil dari tim ini akan menjadi acuan bagi Perusahaan untuk langkah penanganannya. Selain melibatkan pihak ketiga, Perusahaan juga nantinya akan melibatkan pemangku kepentingan setempat dalam melakukan sosialisasi kondisi terkini.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak agar proses observasi ini dapat berjalan sesuai rencana sehingga permasalahan ini dapat segera terpecahkan,” ujar Manager Fields Relations PT Medco E&P Malaka Dedi Sukmara, Kamis 16 Mei 2019.
Discussion about this post