MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan tiga profesor dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat Unsyiah, Prof. Dr. Said Muhammad MA, Kamis 21 Februari 2019, di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Banda Aceh.
Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Hasan Basri, M.Com. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Dr. drh. Muslim Akmal, M.P (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Prof. Dr. drg. Zaki Mubarak, MS (Fakultas Kedokteran Gigi).
Dalam sambutannya, Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, menyampaikan rasa bangganya dengan keberhasilan tiga profesor Unsyiah yang berhasil mencapai tingkat jabatan fungsional tertinggi di kepakaran masing-masing. Rektor menyebutkan Prof Hasan Basri merupakan ahli di bidang akuntansi dan akuntabilitas pada organisasi nonprofit dan sektor publik yang saat ini sangat dibutuhkan.
Dia menyebutkan, dalam dua dekade terakhir, isu akuntansi dan akuntabilitas pada lembaga pemerintahan menjelma menjadi isu strategis dan menarik perhatian banyak pihak, baik peneliti, akademisi, maupun masyarakat luas. Hal ini cukup beralasan, mengingat lembaga pemerintah dianggap sebagai wakil masyarakat memiliki tugas untuk memastikan organisasi pemerintah berfungsi dengan baik. Di Aceh sendiri, isu ini dianggap sangat penting, terlebih lagi Aceh telah menjalankan otonomi serta besarnya sumber daya finansial yang mengalir.
Namun, tambah Rektor, menurut beberapa hasil studi, lembaga pemerintah daerah di Aceh saat ini belum mampu mengelola dan menghabiskan sumber daya tersebut dengan efektif. Fakta lapangan menunjukkan Aceh tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, yang korupsi menjadi masalah utama.
“Kepakaran dan keilmuan yang dimiliki Prof. Hasan Basri sangat dibutuhkan demi pelaksanaan akuntansi dan akuntabilitas pemerintah daerah yang lebih baik di masa depan,” katanya.
Rektor Samsul Rizal juga mengapresiasi kepakaran Prof. Muslim Akmal yang fokus pada makhluk hidup dan proses spermatogenesis. Penelitian yang dilakukan berpotensi menemukan molekul baru yang berperan penting pada spermatogenesis. Selain itu, juga berpotensi dikembangkan sebagai sistem kontrasepsi untuk menginduksi spermatogenesis pada pria atau hewan jantan.
Menurut Rektor, penelitian dan keilmuan yang dimiliki Prof Muslim sangat penting, terlebih lagi saat ini jumlah penduduk dunia telah mencapai 7,5 miliar jiwa. Terlepas dari perdebatan penggunaan kontrasepsi dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, tetapi penelitian ini tetap diperlukan karena sistem reproduksi sebenarnya dapat juga diaplikasikan pada makhluk hidup lain untuk menjaga kualitas lingkungan.
Rektor Unsyiah juga menyatakan kekagumannya terhadap kepakaran Prof Zaki Mubarak. Menurutnya keahlian yang dimilikinya di bidang pengembangan riset mikorobiologi kedokteran gigi, serta pendidikan kedokteran gigi menjadi tumpuan harapan masyarakat. Terlebih di era hektik saat ini, orang-orang memiliki waktu terbatas untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini didasarkan fakta bahwa penyakit gigi dan mulut yang paling sering ditemukan adalah karies atau gigi berlubang. Umumnya penyakit ini disebabkan karena perilaku individu yang tidak menjaga kebersihan mulutnya.
“Prof Zaki menjadi salah satu simpul penting dalam masyarakat demi meningkatkan kualitas kesehatan,” katanya.
Pada bagian lain, Rektor Unsyiah menambahkan, pengukuhan tersebut menambah total profesor aktif di Unsyiah menjadi 58 orang. Sedangkan keseluruhan profesor yang telah dikukuhkan semenjak Unsyiah berdiri sebanyak 101 orang. Jumlah terbanyak masih berada di Fakultas Teknik 12 orang dan Fakultas Pertanian 11 orang. Sementara Prof Zaki Mubarak tercatat sebagai profesor pertama yang dikukuhkan dari Fakultas Kedokteran Gigi.
Namun begitu, jumlah ini menurut Rektor belum memadai untuk institusi sebesar Unsyiah. Terlebih lagi, Unsyiah ingin memperkuat sisi riset demi menunjang tumbuhkembangnya kreasi dan inovasi. Tetapi, Rektor tetap optimis jumlah profesor di Unsyiah akan bertambah cepat di tahun mendatang. Apalagi saat ini, sebanyak 451 orang dosen sudah menjadi Lektor Kepala.
Dalam rapat senat yang turut dihadiri dua mantan Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud dan Zaini Abdullah, ketiga profesor menyampaikan orasi ilmiahnya. Dimulai dari Prof Hasan Basri dengan judul orasi Menuju Pelaksanaan Akuntansi dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah yang Lebih Baik, Studi Kasus pada Provinsi Aceh. Orasi kedua disampaikan Prof Muslim Akmal dengan judul Peranan Ilmu Histologi dalam Ilmu Kedokteran Hewan; Spermatogenesis. Sementara orasi terakhir disampaikan Prof Zaki Mubarak dengan orasi Pengembangan Riset Mikrobiologi Kedokteran Gigi dan Pendidikan Dokter Gigi di Unsyiah.
Sebelumnya, 28 September 2018 lalu, Rektor Samsul Rizal juga mengukuhkan tiga profesor Unsyiah, yaitu Prof. Dr. Mahidin, ST. MT., Prof. Dr. Muhammad Adam, SE., MBA, dan Prof. Dr. dr. Mohd Andalas, SpOG.[]
Discussion about this post