MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Nelayan keluhkan dangkalnya dermaga TPI Lampulo, Banda Aceh. Hal itu mengakibatkan aktivitas nelayan terganggu.
Salah seorang nelayan yang juga anggota Lembaga Panglima Laot Lhok Krueng Aceh, Irman mengatakan, para nelayan mengaku rugi akibat dangkalnya dermaga. Menurutnya, ada sekitar 200 kapal nelayan yang melakukan bongkar muat di dermaga tersebut.
Pasalnya, menurut Irman seringkali kapal nelayan yang masuk ke dermaga untuk bongkar muat ikan tersangkut karena kondisi dermaga yang dangkal. Selain itu, para nelayan yang akan melaut harus menunggu air pasang agar kapal mereka bisa keluar dari dermaga.
“Ini bukan merugikan lagi, kami harus menunggu air pasang satu hari. Biasanya pagi air pasang, kalau kami mau keluar sore tidak bisa harus menunggu pagi,” ujarnya.
“Kami sudah sampaikan kepada Dinas Kelautan. Tiap hari ada yang nyangkut kapal.Sudah bongkar muat, mau keluar tidak bisa, saat keluar air besar baru bisa,” ujarnya Rabu 7 Februari 2019.
Irman menegaskan, meskipun sudah dilakukan pengerukan dua minggu yang lalu namun saat ini kondisi dermaga masih juga dangkal. Diduga karena kedalaman masih belum memadai untuk dilewati kapal nelayan.
“Ini sudah dikeruk 15 hari yang lalu, tapi kami harus tunggu air pasang dulu baru bisa masuk,” ujarnya.
Menurut Irman, dibutuhkan kedalaman hingga 4 meter agar kapal nelayan tidak kandas.
“Paling kurang 4 meter, paling dalam ini 2,5 meter akan kandas,” ujarnya.[]
Discussion about this post