MEDIAACEH.CO, Jakarta – Atlet Indonesia cabang olahraga Blind Judo kelas 52 kg klasifikasi low vission Asian Para Games 2018, bernama Miftahul Jannah, didiskualifikasi. Ini karena ia menolak melepaskan jilbabnya.
Ia dicoret karena istiqamah dengan jelbabnya, sementara aturan Asian Para Games 2018 tidak mengizinkan atlet mengenakan jilbab dan dicoret jika tidak mau melepasnya.
“Saya rela dicoret, daripada harus melepaskan jilbab,” kata Miftahul Jannah, dikutip dari pernyataan Wakil Ketua I KONI Abdya, Alamsyah, Senin 8 Oktober 2018.
Miftah mengaku sedikit kecewa akan kebijakan itu, terlebih latihan keras untuk persiapan dan pernah dibekab cidera telah dilaluinya demi mengikuti pertarungan itu. “Sepuluh bulan persiapan, pernah cedera demi persiapan ini,” ujarnya.
Alamsyah menyebut, bagi Mifta, jilbab adalah peneduh dan pelindung bagi kaum hawa, sehingga ia ingin dilihat hebat di mata Allah ketimbang bangga di mata dunia.
“Setidaknya, saya telah mampu mengendalikan diri saya, agar hebat di mata Allah SWT,” kata Miftahul Jannah.
Sebelumnya diberitakan, Keterbatasan fisik benar saja bukanlah penghalang meraih sebuah impian. Akan tetapi, kegigihan, tekat dan kemauan tinggilah yang menjadi dasar paling utama yang harus dimiliki jika ingin sebuah impian itu mampu diraih.
Sosok, Miftahul Jannah akrab disapa Miftah, seorang perempuan kelahiran Aceh Besar yang di besarkan di Aceh Barat Daya (Abdya) ini, setidaknya telah menunjukkan kepada seluruh masyarakat Abdya, Aceh dan dunia bahwa benar keterbatasan fisik bukanlah sebuah halangan untuk meraih sebuah impian.
Mantan alumni SDLBN Kecamatan Susoh yang juga tamatan SMPLB Aneuk Meutuah di kota Jantho Aceh Besar dan SLBN_A (SMA) Kota Bandung Jawa Barat ini telah memiliki segudang prestasi meski sudah menjadi tunanetra sejak Ia masih berumur 3 tahun, tak terkecuali dibidang olah raga.
“Saya sudah menjadi tunanetra sejak masih berumur 3 tahun, dan itu menjadi salah satu pemompa semangat saya untuk lebih gigih berjuang mengapai apa yang saya cita-citakan,” kata Miftah, menjawab mediaaceh.co, via Whatsapp, Senin 1 Oktober 2018.
Discussion about this post