MEDIAACEH.CO, Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, konstelasi politik semakin meningkat, sehingga sangat rawan terjadi konflik di kalangan masyarakat. Karena itu, Komisi Pemiluhan Umum (KPU) pun menggelar deklarasi kampanye damai di Monas, Jakarta, Minggu 23 September 2018.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil, seperti yang dilansir dari Republika.co.id, mengatakan kedamaian masyarakat di tahun politik ini tergantung pada isi ceramah para pendakwah dan ulama.
Baca juga: KIP Minta Peserta Pemilu Tidak Tebarkan Teror dan Hoax
“Saya pikir semua itu (kedamaian tahun politik) tergantung pada pendakwah dan ulama kita. Kalau dia bisa memenej dakwahnya yang damai dan akur dan menyampaikan Islam yang membangun terhadap peradaban akan berjalan menjadi kondusif dan damai,” ujar KH Cholil.
Karena itu, dia mengimbau, kepada para dai di Indonesia untuk menyampaikan ceramah-ceramah yang menyejukkan selama proses Pilpres 2019. Menurut dia, para dai tidak seharusnya menyampaikan ujaran kebencian dalam ceramahnya.
Baca juga: Ini Tiga Poin Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019
“Tapi ketika ujaran-ujarannya lupa dari dakwahnya, seperti ujaran kebencian dan sebagainya, maka khawatir ini menjadi potensi konflik,” ucapnya.
Dia menambahkan, konflik yang dikhawatirkan itu biasanya muncul karena adanya sentimen agama. Karena itu, dia juga meminta kepada para pelaku politik agar tidak memainkan isu SARA untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres yang didukungnya.
“Yang paling mudah itu dengan sentimen agama. Jadi ketika orang agamanya terancam atau didiskriminasi, orang berani mati-matian,” kata Pengasuh Pesantren Cendikia Amanah ini.[]
Discussion about this post