MEDIAACEH.CO, Aceh timur – Puluhan Guru kontrak Baca Tulis Quran (BTQ) dari berbagai daerah di Aceh Timur menggelar aksi damai di depan kantor Dinas Pendidikan dan gedung DPR Kabupaten Aceh Timur, Rabu 14 Februari 2018.
Dalam aksi tersebut, puluhan guru baca tulis Aquran tersebut membaca yasin dan doa bersama sebagai bentuk aksi protes mereka disertai dengan membawa umbul-umbul yang tertulis tentang tuntutan mereka yang seakan tidak diperhatikan.
Menurut koordinator aksi Safwandi, mengungkapkan, mereka menuntut gaji mereka sebagai pengajar pendidik Al-quran sejak tahun 2017 lalu belum dibayar oleh pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Bahkan, kata Tengku Dahlan, orator akasi, mereka sudah berupaya berulang kali berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Aceh Timur, namun mereka tetap tidak menerima sebuah kesimpulan yang konkrit tentang Surat Kerja (SK) guru kontrak MTQ di Kabupaten Aceh Timur.
“Kesabaran kami sudah sangat teruji pak, berulang kali kami datang ke kantor Dinas Pendidikan tapi kami tidak menerima sebuah jawaban yang jelas tentang status kami guru kontrak BTQ, bahkan kami hingga saat ini tidak menerima gaji dari tahun 2017 lalu,” kata Tengku Dahlan dalam aksinya.
Puluhan aksi demo akhirnya disambut oleh Abdul Munir SE,MM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, didamping Sekretaris, dan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur yang ikut berdiri dibawah terik matahari bersama puluhan pendemo.
Dalam penjelasannya, Abdul Munir menyebutkan, permasalahan ini terjadi karena undang-undang nomor 24 tahun 2017 tentang pelimpahan guru BTQ dari Provinsi Aceh kepada Kabupaten/kota, dan pelimpahan tersebut bertepatan pada pertengahan tahun sehingga pada saat itu pembahasan APBK murni sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kalaupun di APBK P, tahun 2017 lalu bukan penambahan anggaran, malah banyak dinas terjadinya pergeseran anggaran termasuk Dinas Pendidikan, dan kami sudah berjuang keras memohon kepada DPRK untuk memasukan usulan penganggaran untuk guru BTQ di tahun 2017, namun karena dipertengahan tahun seluruh anggaran sudah ditetapkan,” Ungkap Abdul Munir.
Akan tetapi, untuk tahun 2018 sambung Abdul Munir, jika pemerintah Kabupaten Aceh Timur tidak menganggarkan anggaran untuk membayar gaji guru BTQ dirinya yang bertanggung jawab, karena dirinya sudah berupaya keras memohon kepada DPRK untuk memasukan usulan anggaran di tahun 2018 ini.
“Kalau tahun 2018 ini juga tidak ada, saya yang bertanggung jawab, tapi untuk tahun 2017 lalu saya tidak bisa berbuat apa-apa,” Samsung Abdul Munir.
Usai menggelar aksi demo didepan Kantor Dinas Pendidikan Aceh Timur seluruh pendemo mengarah ke kantor DPRK Aceh Timur yang hanya berjarak puluhan Kilometer. Disana para pendemo disambut oleh Samsul Akbar, Wakil Ketua DPRK Aceh Timur dari Fraksi Nasdem.
Untuk meredam para aksi demo, Samsul Akbar berjanji akan mempelajari kasus tersebut yang nantinya akan memanggil perwakilan dari guru BTQ untuk bermusyawarah bersama sehingga melahirkan sebuah solusi yang saat ini sedang hangat diperbincangkan.
“Nanti kita akan mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan pertemuan antara pihak guru BTQ dengan Komisi E DPRK Aceh Timur, dan kami akan menyurati Gubernur Aceh untuk meminta agar dapat membayar gaji guru BTQ di tahun 2017 lalu,” kata Samsul Akbar.
Akhirnya puluhan pendemo membubarkan diri dengan memegang janji Dinas Pendidikan dan DPRK Aceh Timur yang bahwasanya mereka akan dipanggil ke kantor DPRK untuk membahas masalah tersebut.[]
Discussion about this post