MEDIAACEH.CO, Banda Aceh, – Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Suara Rakyat Aceh (DPP-SURA), Murdani Abdullah, mengatakan peringatan hari meninggalnya Teungku Abdullah Syafii, 22 Januari, harus menjadi pengingat bagi seluruh rakyat Aceh.
“Bahwa almarhum Teungku Lah memiliki harapan dan cita-cita besar untuk Aceh. Namun harapan ini belum terwujud. Maka tugas kita yang masih hidup untuk meneruskan harapan tersebut,” kata Murdani.
“Untuk mewujudkan hal ini, membutuhkan persatuan dan kesatuan Aceh. Inilah alasan mengapa mantan kombatan dan masyarakat harus kembali bersatu. Perpecahan hanya merugikan Aceh dan ini terbukti,” ujar penulis buku Sang Kombatan ini lagi.
Menurut Murdani, Aceh akan disegani pusat jika persatuan dan kesatuan kembali terjalin. Hal ini pula yang selalu disampaikan oleh Teungku Abdullah Syafii semasa hidup.
“Saya yakin, semua elemen di Aceh masih merindukan kebersamaan seperti yang terjalin semasa Aceh konflik. Semua masih mengingat kata-kata terakhir dari Teungku Lah. Inilah yang harus dikenang sehingga perjuangan Aceh kembali pada garis dasar seperti yang diamanahkan Wali Hasan Tiro dan Teungku Lah semasa hidup,” kata Murdani lagi.
Sebagaimana yang diketahui, Teungku Abdullah Syafii meninggal pada 22 Januari 2002. Teungku Lah dikuburkan di Cubo, Pidie Jaya, bersama dua pasukan dan istrinya yang bernama Fatimah.[]
Discussion about this post