MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Anggota Komisi 1 DPR Aceh Bardan Sahidi yang juga bekas aktivis Aceh masa konflik, tidak menyangka bahwa fotonya ikut dipamerkan dalam pameran foto masa konflik Aceh yang digelar Kontras Aceh pada 22-24 Maret 2017 di Kantor Kontras Aceh, Lamlagang Banda Aceh.
Foto Bardan itu ikut dipajang bersama puluhan foto-foto masa konflik Aceh tempo dulu di etalase foto di pameran itu.
Dalam kunjungannya ke pameran foto tersebut pada Jumat 24 Maret 2017, Bardan mengaku, foto yang dipajang tersebut merupakan fotonya saat menghadiri rapat mendadak NGO HAM pada tahun 2001 di sebuah hotel di Banda Aceh.
“Itu rapatnya malam hari, sembunyi-sembunyi. Antara satu sama lain sudah tidak saling kenal. Dan saya tidak tahu kalau dua di antaranya sudah meninggal dunia,” kata Bardan.
Namun menurut Bardan, foto tersebut mengingatkannya dengan keterlibatannya dalam memperjuangkan HAM di Aceh masa konflik dulu.
“Sebenarnya tidak mau dipajang, tapi karena itu koleksi tempat saya bekerja dulu (NGO HAM, red), tentunya mengingatkan kembali kita pernah di sini. Jadi waktu jadi anggota dewan energinya harus lebih tinggi lagi dalam memperjuangkan ini (HAM),” kata Bardan.
Selain itu Bardan mengaku pihaknya akan meminta pemerintah Aceh untuk memuseumkan setiap dokumentasi masa konflik Aceh agar menjadi literasi sejarah Aceh, sehingga para penerus Aceh ke depan dapat mengetahui sejarah Aceh tempo dulu dan menjadi pelajaran untuk tidak mengulang konflik.
“Kalau memang sudah ada langkah maju dari teman NGO khususnya Kontras, bisa dimasukkan menjadi kurikulum, mungkin dengan desain yang lebih baik. Dukungan DPRA tetap ada,” kata Bardan. []
Discussion about this post