MEDIAACEH.CO, Jenewa – Wakil Duta Besar Korea Utara (Korut) untuk PBB, Choe Myong-nam, menuturkan negaranya tidak takut terhadap langkah Amerika Serikat (AS) untuk menambah sanksi yang dijatuhkan dengan tujuan memotong Pyongyang dari sistem keuangan dunia. Korut disebutnya malah akan semakin mempercepat program nuklir dan rudal balistik.
Perwakilan tetap Korut di Jenewa, Swiss, itu menjelaskan percepatan program tersebut termasuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) hingga memiliki kemampuan untuk melakukan serangan pertama.
“Saya pikir ini berasal dari kunjungan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson ke Jepang, Korea Selatan, dan China. Kami tentu tidak takut akan sikap seperti itu,” tutur Choe Myong-nam, mengutip dari Reuters, Rabu (22/3/2017).
“Bahkan pelarangan dari sistem transaksi internasional, sistem keuangan global, semacam ini adalah bagian dari sistem mereka yang tidak akan membuat kita takut atau membuat perbedaan,” sambung Myong-nam.
Semua sanksi yang dijatuhkan baik oleh AS maupun PBB disebut Myong-nam sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Korut berada di bawah sanksi selama lebih dari setengah abad, tetapi selalu mampu bertahan. Myong-nam menyebut prestasi itu karena selalu mampu mencukupkan kebutuhan sendiri.
Choe Myong-nam menegaskan kembali bahwa latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan tidak bertujuan untuk mempertahankan diri. Ia yakin latihan tersebut mencakup strategi pengeboman dengan nuklir serta melibatkan kapal selam nuklir Columbus yang sudah merapat ke pelabuhan Korea Selatan.
“Melihat besarnya kekuatan militer yang dilibatkan dalam latihan gabungan, kami tidak memiliki pilihan selain melanjutkan dengan kecepatan penuh program nuklir serta rudal. Ini karena aktivitas penuh permusuhan di pihak AS dan Korea Selatan,” tutup Myong-nam.
Discussion about this post